Wahanatani.com | Sedikitnya 1423 ekor hama tikus kembali berhasil ditangkap mati dalam sebuah kegiatan perburuan dilakukan petani di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
"Perburuan tikus sistem geropyokan kali ini di persawahan Desa Sibulele Muara, Kecamatan Batang Angkola," Petugas POPT PHP Batang Angkola - Muaratais, Dinas Ketapang dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara, Ali Husni Dalimunthe kepada ANTARA, Kamis (30/12).
Baca Juga:
Wali Kota New York Cari Pemburu Tikus, Honornya Rp 2,6 Milliar
Geropyokan hama tikus mengandalkan pentungan dan mesin babat rumput ini, kata Husni, melibatkan ratusan orang masyarakat dan kelompok tani serta kepala dan perangkat Desa Sibulele Muara, PPL Sibulele Muara, Koordinator BPP dan POPT PHP Batang Angkola.
Menurut Husni, petugas POPT - PHP (Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan - Pengamat Hama dan Penyakit), serangan jama tikus di wilayah kerjanya Batang Angkola - Angkola Muaratais sudah mulai sekitar Juli 2021 lalu.
"Karenanya, menyambut musim tanam padi Januari 2022, kita secara berkesinambungan bersama-sama pemangku kepentingan lainnya komit melakukan perburuan untuk meminimalisir kerusakan tumbuhan dari serangan hama tikus itu," katanya.
Baca Juga:
Gagal Panen, Kementerian Pertanian Ajak Petani Tabanan Ikut AUTP
Sebagaimana diketahui serangan hama tikus beberapa bulan belakangan ini telah merusak sejumlah hektare padi sawah petani khususnya di Batang Angkola dan Angkola Muaratais. Bahkan ada yang sampai puso atau gagal panen.
"Oleh karenanya perburuan semacam ini terus akan dilakukan sebelum musim tanam tiba. Setelah sistem gropyokan akan diusahakan sistem pengumpanan dengan cara mencampurkan pancingan makanan dedak dengan racun tikus," sebutnya. [tum]