Wahanatani.com | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terus melakukan operasi pasar sebagai langkah nyata dalam menyikapi kenaikan harga beberapa komoditas bahan pangan.
Salah satunya dengan meninjau langsung ketersediaan minyak goreng seharga Rp14 ribu dan mengecek harga beras, telur, cabai, bawang, dan gula pasir di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Kamis (13/1/2022).
Baca Juga:
Pemkab Tangerang Pantau Harga Pangan Bawang Putih untuk Idul Adha
“Operasi pasar yang dilakukan hari ini merupakan rangkaian dari sejumlah langkah nyata yang dikerjakan oleh Pemerintah dengan melibatkan berbagai stakeholder untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis.
Airlangga menyampaikan keseriusan Pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan salah satunya adalah dengan masuknya ketahanan pangan dalam Agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024.
Selanjutnya, terkait dengan upaya menjaga stabilitas harga bahan pangan diantaranya diwujudkan dalam pengambilan kebijakan pada komoditas minyak goreng.
Baca Juga:
Penurunan Harga Daging Sapi di Sigi Jadi Rp125/kg Pasca Libur Lebaran
“Tentu Pemerintah akan terus melakukannya. Kebijakan ini baru diambil dan regulasinya sedang diatur dalam keputusan Mendag yang baru diterbitkan 2 hari lalu. Mudah-mudahan minggu depan sudah lebih banyak lagi minyak dengan harga Rp14 ribu per liter,” kata Airlangga.
Selain menjaga stabilitas harga pangan, pemerintah juga mendorong digitalisasi pasar dengan penggunaan transaksi non tunai di pasar tradisional, yakni Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Selain menyaksikan penyerahan bantuan berupa CSR dari Bank Negara Indonesia (BNI) kepada pedagang pasar dan petugas pasar, Airlangga juga berkeliling menyambangi dan menyapa langsung para pedagang pasar.
Para pedagang menyampaikan kondisi yang dihadapi terkait kenaikan harga pangan dan menyampaikan harapan agar kenaikan harga bahan pangan dapat segera ditangani pemerintah. Pedagang juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dalam membantu mengurangi beban masyarakat melalui penyelenggaraan operasi pasar.
Dalam peninjauan operasi pasar tersebut, Menko Airlangga juga menyempatkan untuk berdialog langsung dengan sekitar 100 pelaku UMKM binaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) yang tergabung dalam program pembinaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC).
Melalui kedua program tersebut, UMKM binaan mendapatkan pendampingan usaha secara terpadu dan menyeluruh agar lebih produktif, mandiri, dan berdaya saing. Di masa pandemi, mereka juga mendapatkan pelatihan usaha terkait transformasi usaha dengan memanfaatkan digitalisasi, pendampingan menyeluruh, serta sosialisasi implementasi protokol kesehatan. [tum]