"Tetapi kita rubah dengan seleksi ketat dan mengurangi jumlahnya dengan hanya mengirimkan 499 atlet dan alhamdulillah kita menduduki peringkat ke-3," tambah Menpora Amali lagi.
Tetapi prestasi itu lanjutnya, bukanlah tujuan utama pembinaan prestasi olahraga nasional. "Kami merubah dengan DBON kita langsung menetapkan olimpiade sebagai target utama kita. SEAG dan Asian Games hanya sebagai sasaran antara saja. Sehingga ini memacu kita menuju apa yang kita fikirkan sehingga mimpi kita nanti saat 100 tahun Indonesia Merdeka atau kira-kira saat Olimpiade 2044 Indonesia bisa berada di peringkat 5 dunia," harap Menpora Amali.
Baca Juga:
Menpora Dito Harap Cabor Taekwondo Lolos Olimpiade 2028 Los Angeles
Perubahan besar ini juga sudah dicontohkan Ketua Umum PP Pemuda Katolik dengan melaunching website sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan tekhnologi dan memperkokoh soliditas organisasi.
"Ini contoh konkret yang bagus. Karena memang kita tidak bisa menghindarkan diri dari transformasi digital. Siapa yang tidak bisa menyesuaikan dengan kehidupan digital yang sedang terjadi maka akan tertinggal," lanjut Menpora Amali.
Diakhir sambutannya, Menpora Amali berharap Rakernas PP Pemuda Katolik mampu menghasilkan rumusan strategis dan pilihan berbagai rekomendasi yang membangun.
Baca Juga:
Forum Kolaborasi Pemuda dari 18 Kementerian/Lembaga Sepakat Kurangi Risiko Bencana
"Saya yakin Rakernas PP Pemuda Katolik bisa merumuskan hal strategis untuk agenda aksi kedepan dan saya berharap ada yang bisa dikontribusikan kepada masyarakat luas dan sebagai rekomendasi pemerintah dan bagi kami bisa menjadi pilihan-pilihan dasar untuk pembuatan kebijakan-kebijakan," harapnya.
"Semoga dapat di wujudkan dengan bahasa tidak terlalu rumit, sederhana tetapi mudah dipahami seluruh kader dan juga yang paling penting bisa diimplementasikan. Kepada para peserta ikuti dengan baik dan nikmati keindahan Sulawesi Utara baik alamnya dan toleransi keberagamannya. Tetap semangat menjaga keutuhan NKRI. Selamat rakernas semoga hasilnya baik untuk gereja negara dan bangsa," pungkas Menpora Amali. [JP]