WahanaNews-Persona | Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut pengembangan industri otomotif tidak hanya sekadar membangun pabrik, tapi juga harus membangun manufaktur secara keseluruhan yang berkualitas dan kompetitif.
Menurut dia, sektor manufaktur yang kompetitif merupakan tujuan dalam transformasi ekonomi nasional.
Baca Juga:
Menkeu: Kemenkeu Dukung dan Berikan Bantuan Maksimal Kepada Seluruh K/L pada KMP
“Industrialisasi adalah proses untuk menciptakan nilai tambah, dan itu harus dibangun berbagai aspek, tidak hanya membangun pabrik, tapi bagaimana manufakturnya bagus berkualitas dan kompetitif," katanya belum lama ini.
"Dan itu, membutuhkan organisasi, dari sumber daya alam SDM dan capitalnya,” lanjut Sri Mulyani.
Ia pun menuturkan, otomotif jadi salah satu industri yang penting di Indonesia. Apalagi, selama pandemi Covid-19 industri otomotif mengalami pukulan hingga 34 persen karena banyaknya pembatasan.
Baca Juga:
Sri Mulyani Minta Pemangkasan 50% Anggaran Perjalanan Dinas, Ini Instruksinya
Dengan diberikannya beragam insentif dari Pemerintah RI kepada industri otomotif, agar tak makin terpuruk selama pandemi.
“Pada awal pandemi, kontraksi industri otomotif mencapai 34,29 persen menyebabkan industri banyak mengalami kesulitan, dukungan termasuk menggunakan instrumen perpajakan,” kata dia.
Ia mengingatkan, industri otomotif Indonesia tidak hanya fokus menggarap domestik, tapi juga berorientasi ekspor.
“Kita membutuhkan standar-standar internasional. Industri otomotif kita yang masuk ke supply international kalau diekspor harus diuji,” ujar Sri Mulyani. [afs]