Konanykhin mengunggah foto profilnya di Facebook dengan mengenakan kemeja berwarna kuning dan biru seperti bendera nasional Ukraina. Dia mengatakan akan melanjutkan bantuannya ke Ukraina dalam upaya menahan serangan gencar orda Putin. Dalam bahasa Rusia, orda adalah gerombolan.
Versi sebelumnya, Konanykhin memposting di LinkedIn foto Putin dengan kata-kata "Dicari: Mati atau hidup. Vladimir Putin untuk pembunuhan massal," menurut The Jerusalem Post. Postingan tersebut tampaknya telah dihapus.
Baca Juga:
Presiden Rusia Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran di Pemilu 2024
Konanykhin, meraih kekayaannya dan menjadi terkenal setelah runtuhnya Uni Soviet. Dia mengatakan dalam Putin berkuasa karena dari operasi khusus meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia. Putin juga disebutnya melanggar Konstitusi dengan menghilangkan kebebasan pemilu dan membunuh lawan-lawannya.
Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan militer Rusia telah menandai dia sebagai target nomor satu dan keluarganya sebagai target nomor dua Rusia.
"Musuh menandai saya sebagai target nomor satu, dan keluarga saya sebagai target nomor dua," kata Zelensky pekan lalu.
Baca Juga:
Presiden Ukraina Katakan Rusia Hantam Supermarket dan Tewaskan 48 Orang
Konanykhin merintis bisnis di usia 25 tahun setelah jatuhnya komunisme Uni Soviet. Kini perusahaannya lebih dari 100 buah, menurut artikel 1996 di The Washington Post.
Menurut situs webnya, Konanykhin saat ini berbasis di New York City dan merupakan CEO dari TransparentBusiness, sebuah platform kerja digital. Newsweek telah menghubungi Konanykhin untuk memberikan komentar namun belum dijawab. [as/rin]