WahanaNews-Persona | Eks kader Partai NasDem, Niluh Djelantik, kerap kali melayangkan kritikan pedas kepada Anies Baswedan, terutama dengan tuduhan bapak politik identitas. Wanita asal Bali ini menuding jika sosok Anies kerap membenturkan kaum beragama, dan yang menjadi korbannya adalah umat Hindu.
Tudingan yang dilayangkan Niluh ini rupanya mendapat tanggapan dari salah satu tokoh umat Hindu bernama Ida Pandita Mpu Jaya Prema Ananda. Melalui akun Twitter-nya, @mpujayaprema ikut mengomentari pernyataan dari Niluh yang mengaku memiliki bukti jika mantan Gubernur DKI Jakarta merupakan sosok bapak politik identitas.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
"Teman @aniesbaswedan orang Bali/Hindu itu banyak, saya salah satu bahkan sangat jarang ketemu. Mungkin @niluhdjelantik nggak kenal saja, lalu menuduh. Memang kita tak mungkin kenal semua orang seperti saya juga nggak kenal siapa Niluh ini. Santai saja," tulis @mpujayaprema pada Rabu (9/11/22).
Cuitan ini pun lantas menuai beragam komentar dari warganet lain yang didominasi pendukung Anies Baswedan.
Beberapa komentar jahat tersebut lantas diabadikan dan diunggah oleh Niluh melalui akun Instagram pribadinya @niluhdjelantik pada Kamis (10/11/22).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Niluh itu suruh nyundal baru pas. Sesuai selera," komentar warganet pada Niluh.
"Saya dari kecil punya banyak teman sekolah wanita orang Bali, tapi semua cantik, putih, kenapa beda sama Mbak Niluh ya? Maaf kalau saya bilang penampilannya kumal," komentar warganet lainnya lagi.
Dalam unggahannya, Niluh menuliskan harapannya semoga dirinya dapat duduk bersama dan bercakap dengan sosok pendeta tersebut.
"Respons pendukung BAB (Bapak Anies Baswedan) atas cuitan @mpujayaprema terkait Niluh Djelantik. Semoga suatu saat bisa duduk bersama dan bercakap dengan pendeta yang kusayangi," kata Niluh.
Respons Warganet
"Beda kelas. Nggak mampu memberikan argumen logis. Ya cuma mampu menghina fisik. Kayaknya cermin itu barang langka di Indonesia ya sampai mereka nggak bisa ngaca," kata warganet.
"Ketika dari segi intelektual tak mampu menjatuhkan nyali seorang perempuan, maka beralih lah ke fisik. Biasa itu mah. Pertanda udah nggak mampu lagi segi intelek nya diserang," imbuh warganet lain.
"Pendukung BAB sama dengannya, sama-sama pinter berkata-kata. Yang memperlihatkan kedangkalan pikiran. Wis tenggelamkan 2024," tambah warganet lain.
Respons Dede Budhyarto
Melalui akun Twitter-nya, Komisaris PT Pelni Dede Budhyarto atau Kristia Budiyarto ikut mengomentari cuitan dari Mpu Jaya Prema.
"Respon pendukung @aniesbaswedan kepada @niluhdjelantik terkait cuitan Pak @mpujayaprema emang sadis dan mengerikan," kata @kangdede78. [afs]