WahanaNews-Persona | Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar meminta mahasiswa mampu melihat potensi desa, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi untuk percepatan pembangunan desa.
"Dharma pengabdian harus menjadi media transformasi invensi perguruan tinggi menjadi inovasi yang dapat membantu percepatan kemandirian desa," jelas pria yang akrab disapa Gus Halim ini saat melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kamis (24/2/2022).
Baca Juga:
Korupsi Dana Hibah: KPK Geledah Rumah Mendes, Temukan Rp 250 Juta
Gus Halim berujar, kampus memiliki kewajiban yang harus dipenuhi yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi, terdiri dari tiga poin.
Pertama yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian kepada Masyarakat.
Gus Halim berharap, agar kegiatan KKN sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat, dapat menjadi sarana kampus dan mahasiswa membersamai desa, meningkatkan kualitas SDM desa, membangkitkan ekonomi warga desa, serta menjamin kelestarian budaya lokal desa.
Baca Juga:
Penggeledahan di Rumah Dinas Mendes: KPK Amankan Uang dan Barang Bukti Elektronik
Mahasiswa yang akan dikirim pengabdian ke desa-desa diharapkan dapat bekerjasama dengan para Pendamping Desa dalam melakukan identifikasi persoalan yang sedang dihadapi warga desa, sekaligus membantu mencarikan solisinya.
"Saya harap mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara kolaboratif bersama dengan Pemerintah Desa, pendamping desa dan unsur masyarakat. Mahasiswa juga dapat mengambil bagian dalam percepatan pencapaian tujuan SDGs Desa," imbuh mantan Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur ini.
Sementara itu, Rektor Universitas Negeri Surabaya, Nurhasan berujar, salah satu tujuan dari KKN adalah dalam rangka belajar secara nyata di masyarakat, belajar menjalin komunikasi dengan masyarakat, bersinergi dan berkolaborasi memecahkan masalah di masyarakat.