WahanaNews-Persona | Sumpah Pemuda yang dirayakan setiap 28 Oktober tak lepas usaha dari sejumlah tokoh penting. Selain Mohamad Yamin, terdapat salah satu tokoh yang nantinya akan menjadi menteri sepanjang kepemimpinan Soekarno.
Tokoh itu bernama Johannes Leimena. Leimena merupakan salah satu tokoh sumpah pemuda yang menjadi panitia Kongres Pemuda II.
Baca Juga:
Mabes Polri Gelar Upacara Sumpah Pemuda, Indeks Pembangunan Pemuda Harus Ditingkatkan
Kala itu, Leimena merupakan perwakilan dari Jong Ambon dan berperan penting dalam Sumpah Pemuda.
Sosok yang dinobatkan sebagai pahlawan nasional itu disebut berkali-kali menjadi menteri pada masa pemerintahan Soekarno. Sebelumnya, yuk simak profil Leimena berikut.
Profil Johannes Leimena
Baca Juga:
Peringati Hari Sumpah Pemuda Ke-96, Danrem 182/JO Bacakan Amanat Menpora
Menurut buku Dr. Johannes Leimena, Negarawan Sejati & Politisi Berhati Nurani oleh Victor Silaen dkk, Leimena dilahirkan pada 6 Maret 1905 di Ambon. Dia menjalani pendidikan dasarnya di Christelijke Europeesch Lagere School.
Kemudian Leimena melanjut sekolah di MULO Jakarta dan lulus pada 1922. Masa-masanya di MULO diisi dengan pendidikan dan organisasi kepemudaan. Dia aktif dalam Pergerakan Pemuda Kristen Indonesia dan menjadi ketuanya.
Minat Leimena dalam pemikiran kepemudaan terus berlanjut hingga bersekolah di School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA). Kala itu, Leimena menjadi Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Kristen.
Ia juga aktif dalam organisasi Jong Ambon. Dari Jong Ambon inilah, Leimena menjadi perwakilan dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928.
Dalam buku tersebut, Leimena termasuk inisiator dan perumus sumpah pemuda bersama Mohamad Yamin.
Tak henti di STOVIA, ia kemudian melanjutkan pendidikan di De Geneeskundige Hogeschool (Sekolah Tinggi Kedokteran) Batavia. Ia lalu diangkat menjadi Menteri Kesehatan pada 12 Maret 1946. Kemudian perjalanan politik Leimena dimulai.
Perjalanan Leimena Jadi Menteri Selama 20 Tahun
Leimena menjadi menteri yang masuk dalam seluruh kabinet pimpinan Presiden Sukarno. Tercatat, Leimena pernah ke dalam 18 kabinet yang berbeda sejak Kabinet Sjahrir II Tahun 1946 hingga Kabinet Dwikora III 25 Juli 1966. Artinya, Leimena menjadi menteri tanpa terputus sekitar 20 tahun.
Bahkan pada saat itu sempat ada ungkapan 'kabinet boleh berganti, tapi Leimena selalu menjadi anggotanya'. Dilansir dari detikNews, masuknya Leimena dalam seluruh kabinet pimpinan Soekarno tak bisa dilepaskan dari kepercayaan sang Ploklamator.
Sang presiden pertama RI itu bahkan mengakui kejujuran Johannes Leimena. Dalam buku biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat yang ditulis oleh Cindy Adams, Soekarno mengatakan jika Leimena adalah orang yang jujur.
"Ambillah misalnya Leimena... saat bertemu dengannya aku merasakan rangsangan indra keenam, dan bila gelombang intuisi dari hati nurani yang begitu keras seperti itu menguasai diriku, aku tidak pernah salah. Aku merasakan dia adalah seorang yang paling jujur yang pernah kutemui," ujar Sukarno.
Kontribusinya pada negara Indonesia menghadiahkan Leimena gelar pahlawan nasional pada 11 November 2010. Leimena dikenang sebagai tokoh sumpah pemuda dan menteri tanpa terputus. [afs]