Oto.WahanaNews.co | Santer usulan bebas PPnBM permanen 2022 untuk pembelian mobil baru menjelang akhir tahun ini. Itu karena diskon 100 persen Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) pada 2021 dirasa menguntungkan produsen mobil dan industri otomotif nasional.
Ternyata, bisnis komponen seperti ban mobil tidak otomatis ikut terkerek oleh kebijakan pemerintah tersebut. Pengusaha ban mobil pun seperti tidak begitu antusias dengan usulan program harga mobil baru bebas PPnBM permanen 2022.
Baca Juga:
Ketahui Tanda-tanda Ban Mobil Sudah Tak Bisa Lagi Ditambal
Ketua Umum APBI (Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia) Azis Pane tak ingin terlalu optimistis dengan usulan penghapusan pajak tadi.
"Bagus sekali, artinya bisa meningkat penjualan kami ke OEM (original equipment manufacturer). Tetapi itu terbatas, memangnya kalau (harga) mobil itu murah, semua orang bisa beli mobil?" ucapnya saat dihubungi Bisnis yang dikutip hari ini, Jumat, 3i Desember 2021.
Dia menjelaskan kebijakan diskon PPnBM untuk pembelian mobil baru diterapkan sejak Maret 2021. Sedangkan usia penggunaan ban mobil maksimum 2-3 tahun. Artinya, pembeli mobil bakal belanja ban mobil baru sekitar 3 tahun lagi.
Baca Juga:
Jangan Abaikan, Ban Cadangan Juga Butuh Perawatan Lho...
Azis lantas menyinggung rasio kepemilikan mobil di Indonesia yang masih rendah.
Menurut catatan Kementerian Perindustrian, rasio kepemilikan mobil di Indonesia baru 99 unit per 1.000 orang. Azis ragu rasio dapat meningkat dalam waktu dekat sehingga berdampak positif bagi industri ban.
Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Perindustrian Muhammad Taufiq juga mengatakan dampak berganda diskon PPnBM mobil pada industri ban belum terlalu signifikan.