Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) Percontohan China (Shanghai), FTZ percontohan pertama di negara tersebut, didirikan di Pudong pada 2013. Pada 2019, peran pelopor Pudong semakin terlihat seiring negara tersebut meluncurkan Kawasan Baru Lingang dari FTZ percontohan Shanghai.
Hingga Agustus 2022, produsen mobil asal Amerika Serikat Tesla melaporkan bahwa Gigafactory Tesla di Shanghai secara akumulatif telah memproduksi 1 juta kendaraan. Sebagai sebuah proyek dengan investasi asing yang besar, pabrik tersebut mulai dibangun pada Januari 2019 ketika kawasan di Lingang masih berupa kawasan kosong.
Baca Juga:
Kuburan Mobil Listrik di China Jadi Misteri
Sejauh ini, lebih dari 60.000 perusahaan yang didanai asing telah berinvestasi di Shanghai, termasuk 857 kantor pusat regional dari perusahaan multinasional dan 516 pusat penelitian dan pengembangan yang didanai asing. Penggunaan aktual dari investasi asing di megakota itu telah melampaui 300 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.984), ujar Wali Kota Shanghai Gong Zheng dalam sebuah konferensi pers pada awal Agustus.
Berbagi Peluang
Selama lima tahun terakhir, Pameran Impor Internasional China (China International Import Expo/CIIE), pameran tingkat nasional bertema impor yang pertama di dunia, telah menjadi jendela penting bagi perusahaan-perusahaan global untuk berbagi keuntungan dari pembangunan China.
Baca Juga:
China Dipanggang Suhu Panas Ekstrem Capai 39,4 Derajat Celsius
"Kami segera memutuskan untuk berpartisipasi dalam pameran tersebut setelah menerima undangan," kenang Noboru Miura, Kepala Perwakilan China dari Nachi-Fujikoshi (China) Co., Ltd. Pada 2018, perusahaan Jepang itu termasuk di antara beberapa perusahaan pertama yang menandatangani kontrak untuk partisipasi dalam ajang CIIE pertama.
Mengingat China merupakan pasar strategis terpenting bagi Nachi, Miura mengatakan bahwa CIIE bukan sekadar "pameran yang menjual produk." Perusahaan tersebut, yang telah mendirikan kantor pusat China di Shanghai, berharap bahwa CIIE dapat menghadirkan teknologi mutakhir dan produk-produk canggih Nachi kepada para konsumen China, membawa semakin banyak peluang kerja sama.
Menurut Quan Heng, seorang peneliti dari Akademi Ilmu Sosial Shanghai, penyelenggaraan CIIE yang berkelanjutan di Shanghai tidak hanya memungkinkan dunia untuk berbagi peluang pasar China, tetapi juga menyediakan barang publik internasional (international public good) untuk globalisasi ekonomi.