WahanaNews - Otomotif | Keinginan kalangan menengah ke atas di Indonesia untuk memiliki mobil listrik semakin besar pada 2022, seiring bertambahnya pilihan di pasar. Inden panjang pun lumrah terjadi.
Rasanya tak berlebihan jika 2022 disebut tahun ‘berseminya’ pasar mobil listrik di Tanah Air. Bagaimana tidak, opsi maupun permintaan terhadap kendaraan ramah lingkungan itu tercatat melonjak drastis sepanjang tahun.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Dari sisi pilihan, mobil-mobil listrik dengan beragam teknologi hadir di pasar. Mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) yang meluncur tahun ini adalah Hyundai Ioniq 5, MINI E, BMW iX, BMW i4, Wuling Air EV, Toyota bZ4X, Kia EV6 GT-Line, Mercedes-Benz EQE, Mercedes-Benz EQS.
Dua di antaranya dirakit lokal yakni Ioniq 5 serta Air EV. Secara harga, hanya Air EV yang diposisikan di segmen ‘tergemuk’ dengan rentang Rp200-300 juta, sedangkan lainnya di atas Rp700 juta hingga tembus miliaran rupiah.
Meski begitu, mayoritas pembeli Air EV diakui merupakan orang-orang yang sebelumnya sudah memiliki mobil.
Baca Juga:
Neta Luncurkan Model Ketiga Mobil Listrik di Indonesia, Dukung Pengurangan Emisi Karbon
‘Mewakili’ teknologi elektrifikasi yang lain, muncul Suzuki Ertiga mild hybrid, Wuling Almaz hybrid, serta Toyota Kijang Innova Zenix hybrid. Seluruhnya sudah diproduksi di Tanah Air.
Secara banderol, cuma Ertiga mild hybrid yang Rp200 juta-an. Almaz hybrid dijual Rp470 juta on the road (OTR) Jakarta, sementara Kijang Innova Zenix hybrid Rp458-614 juta.
Kalangan berduit kemudian berbondong-bondong memesan berbagai model di atas. Antrean atau inden panjang menjadi sesuatu yang lazim terjadi karena suplai yang tidak bisa memenuhi permintaan.