WahanaNews - Otomotif | Tahun depan atau tepatnya 2023 digadang-gadang sebagai tahun resesi global, Suzuki tetap yakin kinerja pasar otomotif Indonesia akan tumbuh.
4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Donny Saputra mengatakan pihaknya menghadapi pergantian 2023 dengan pemikiran yang lebih positif.
Baca Juga:
Tahun Depan, Suzuki Akan Perkenalkan SUV Listrik Konsep Awal
“Tahun 2023 kami optimistis,” ujar Donny dalam konferensi pers Jambore Suzuki Day 2022 di Jakarta, Sabtu (10/12/2022) lalu.
“Kami melihatnya dari sisi lain, di setiap kesulitan pasti akan ada kesempatan,” sambung Donny.
Optimisme Suzuki, kata dia, didasari beberapa alasan, semisal 2023 merupakan tahun sebelum masa Pemilihan Umum (Pemilu). Berdasarkan pengalaman sebelumnya, satu tahun sebelum Pemilu penjualan mobil mengalami peningkatan.
Baca Juga:
Mengenal Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangan Mobil Hibrida
“Kalau kita lihat data, biasanya tren industri otomotif itu naik, biasanya di angka 7 sampai 9 persen. Angka kenaikan tersebut berdasarkan data dari 2018 dan 2013 atau satu tahun sebelum pemilu,” klaim Donny.
Donny menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat pertumbuhan pasar sebelum Pemilu meningkat. Pertama yaitu percepatan pembelian.
“Pada masa sebelum pemilu, kondisi lebih uncertain (tidak pasti), sehingga konsumen mempercepat pembelian satu tahun sebelumnya. Jadi kalau dananya sudah tersedia dan kesiapan sudah ada, kemungkinan besar mereka akan cepat melakukan pembelian, sehingga pasar menjadi tumbuh,” jelasnya.
Kemudian faktor kedua adalah fokus masyarakat di saat Pemilu.
“Bukan hanya di industri otomotif, namun juga di industri-industri lain. Rata-rata masyarakat akan berfokus pada pemilu, dan biasanya pasar diproyeksi turun. Maka dari itu, setahun sebelum pemilu adalah momentum untuk mendapatkan volume (penjualan). Semua merek dan pabrikan akan gencar promosi, sehingga mendapatkan efek kenaikan penjualan,” terang Donny.
Selain Pemilu, Donny juga mengungkapkan tiga hal yang bisa menjadi perangsang pasar, khususnya pasar otomotif Indonesia.
“Harapannya di 2023, kami masih sangat optimistis. Kenapa? Kalau kita lihat secara overall ada tiga hal yang bisa merangsang pasar,” kata Donny.
Tiga hal yang bisa menjadi stimulus pasar, menurutnya adalah perkenalan produk baru, kondisi ekonomi, dan regulasi pemerintah.
“Kalau perkenalan produk baru kami cukup siap. Ada beberapa produk yang kami siapkan di 2023, beberapa artinya lebih dari dua,” tuturnya.
Selanjutnya yaitu kondisi ekonomi. Donny yakin kondisi ekonomi Tanah air pada 2023 akan baik-baik saja, meskipun ada isu resesi.
“Ketiga adalah regulasi. Banyak regulasi besar sudah dikeluarkan saat ini, dan yang kami lakukan sekarang adalah bagaimana kami comply dengan regulasi tersebut, salah satunya adalah program LCEV (Low-Cost Emission Vehicle),” jelasnya.
Keterangan Donny ini seakan menjadi bocoran mengenai mobil baru yang akan dihadirkan Suzuki pada tahun depan. Salah satunya dipastikan adalah mobil di segmen LCEV untuk menemani All New Ertiga Hybrid.
“Ke depannya, produk yang kami produksi di Indonesia tidak hanya Ertiga, tapi juga model lain yang mengikuti program tersebut,” tutupnya.[mga]