WahanaNews-Otomotif | Kejuaran Dunia Formula E Formula E ABB FIA yang dipentaskan di sirkuit jalanan baru di Jakarta untuk pertama kalinya akhir pekan ini (4/6) akan menjadi pengalaman baru yang menarik bagi Tim Formula E Mercedes-EQ.
"Kota baru, sirkuit baru. Jakarta adalah kuantitas yang tidak diketahui semua orang, tetapi saya suka menemukan trek baru. Itu selalu menarik. Saya suka tantangan ketika Anda tidak tahu persis apa yang diharapkan," kata pembalap Formula E Mercedes-EQ Stoffel Vandoorne, baru-baru ini, di laman resmi Mercedes-Benz.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Vandoorne mengatakan tim Mercedes-EQ kuat sebagai tim dalam situasi ini. "Saya sangat percaya diri pada mobil dan balapan kami secara umum bagus; jadi itulah tujuannya lagi akhir pekan ini, untuk memiliki balapan yang bagus," katanya.
Lintasan balap di ibu kota Indonesia ini memiliki panjang 2,37 km dan memiliki 18 tikungan. Peluang menyalip terbaik kemungkinan ada di Tikungan 1 dan 13, kata Mercedes Benz dalam pernyataan resmi baru-baru ini.
Mobil Gen2 Mercedes-EQ harus mencapai kecepatan tertinggi 220 km/jam saat mendekati Tikungan 1 dan waktu putaran diperkirakan sekitar 1:07 menit.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Putaran kesembilan musim di Jakarta adalah acara satu hari dengan semua sesi, termasuk latihan pertama, latihan kedua, kualifikasi dan E-Prix, berlangsung pada Sabtu 4 Juni. Perlombaan akan dimulai pada 09:04 WIB.
Setelah delapan balapan yang diadakan sejauh musim ini, Stoffel Vandoorne mengumpulkan 111 poin dan memimpin Klasemen Pembalap di ABB FIA Formula E World Championship dari Edoardo Mortara dari Venturi Racing (99 poin).
Nyck de Vries berada di urutan keenam dengan 65 poin setelah memenangkan balapan terakhir di Berlin. Tim Formula E Mercedes-EQ dengan 176 poin memimpin klasemen Konstruktor dari Venturi Racing (148 poin).
"Saya pikir semua orang selalu mencari tantangan baru dan dengan Jakarta menjadi balapan baru di kalender, itu membawa banyak tantangan. Secara pribadi, saya sangat menantikan untuk kembali ke benua Asia," kata Nyck de Vries. [afs]