WahanaNews-Otomotif | Kenaikan harga BBM, atau bahan bakar minyak tahun ini menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Sebelumnya Pertamina telah mengkerek banderol Pertamax Turbo, Dexlite, Pertamina Dex, dan disusul Pertamax. Tidak berhenti sampai disitu, baru-baru ini terdengar kabar pemerintah akan kembali menaikkan harga BBM, khususnya untuk Pertalite yang selama ini diberikan subsidi besar dari negara.
Namun tidak diketahui besaran kenaikan dari bahan bakar dengan RON 90 tersebut, hingga kini perusahaan pelat merah itu masih mempertahankan harga lama, yaitu Rp 7,650 ribu per-liter.
Baca Juga:
Pengumuman! Harga BBM Pertamina Naik, Berlaku Mulai Hari Ini
“Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah, karena penentuan harga merupakan kewenangan dari regulator,” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada Wartawan.
Mengingat harga bahan bakar di tahun ini semakin mahal, diprediksi akan terjadi perubahan pada gaya hidup masyarakat, terutama pengguna kendaraan pribadi. Marketing Direktur PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy mengatakan, kenaikan harga BBM membuat masyarakat kelas menengah ke bawah akan lebih melirik mobil LCGC, atau Low Cost Green Car karena irit bahan bakar.
Lebih lanjut dia menyebut, untuk kelas menengah ke atas pilihannya akan berlaih menggunakan mobil hybrid, atau PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Menggabungkan motor listrik dengan mesin pembakaran, sehingga lebih efisien.
Baca Juga:
Megawati: Naiknya Harga BBM Hasil Pertimbangan Matang
“Customer pintar melihat produk-produk apa yang cocok dalam kondisi BBM yang mahal, pasti memilih mobil yang irit. Sekarang yang irit lineup kita ada LCGC, kemudian model baru ada hybrid,” tutur Anton.
Menurutnya akan terjadi pergeseran kebutuhan masyarakat terhadap mobil. Efisiensi bahan bakar menjadi nomor satu, dibandingkan untuk menunjang gaya hidupnya, serupa seperti zaman dahulu saat BBM mulai melambung tinggi.
“Jadi terjadi persegeseran ke segmen yang lebih irit, dan itu pernah kejadian zaman dulu seperti itu jadi sama saja,” sambungnya, Demi mempermudah pembelian kendaraan di tengah kenaikan BBM, produsen Toyota di Indonesia itu bekerjasama dengan jaringan diler, dan beberapa lembaga pembiayaan agar menyediakan paket kredit yang menarik.
“Kalau dibutuhkan paket kredit yang lebih longgar, atau menyesuaikan konsumen, pasti akan kita buat bersama afiliasi kita. Contohnya di GIIAS kan ada bunga nol persen, DP ringan, dan lain-lain,” kata Anton. Untuk kelas LCGC, Toyota mengandalkan Calya, dan Ayla. Sedangkan jenis hybrid, ada Camry, Corolla Altis, Corolla Cross, dan C-HR. [afs]