Kolam retensi ini selesai dibangun pada 2018 dengan volume tampung 190.000 m3 yang mampu mereduksi banjir seluas 91 ha (sekitar 1250 bangunan/rumah).
Terakhir, Kolam Retensi Andir yang sudah dioperasikan pada akhir 2021 silam. Kolam retensi ini dibangun pada November 2020 - Desember 2021. Kolam ini memiliki volume tampung 164.200 m3 untuk menampung genangan banjir sebanyak kurang lebih 160.000 m3.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Kepala BBW Citarum Bastari mengatakan dalam pembangunan infrastruktur sumber daya air Kementerian PUPR akan selalu memperhatikan aspek interaksi masyarakat sekitar terhadap infrastruktur yg dibangun.
“Sebagai contoh pada Kolam Retensi Andir disamping berfungsi untuk pengendali banjir pada cathmentnya seluas 148 ha, juga direncanakan sebagai tempat rekreasi dan olahraga baru bagi warga Baleendah dan Dayeuhkolot maupun Kabupaten Bandung pada umumnya,” ujar Bastari.
Kolam Retensi Andir dilengkapi dengan jogging track keliling kolam sepanjang 1.25 km, amphitheater, area taman/spot foto dan parkir. Untuk penghijauan ditanam antara lain pohon tabebuya kuning 50 batang, sepatu dea bunga merah 8 batang, baobab 30 batang dan pule 8 batang serta tanaman rumput landep di sekeliling kolam.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Asep Sumarna selaku warga Kota Bandung merasakan manfaat kehadiran Kolam Retensi Andir.
“Dengan adanya kolam ini memberi manfaat bagi warga Andir sehingga terhindar dari banjir. Di samping itu, saya juga senang karena bisa olahraga di situ. Semoga kita bisa menjaga kebersihan lingkungan, punya rasa memiliki yang tinggi sehingga terhindar dari banjir,” ucapnya. [JP]