Selanjutnya pada musim kemarau, Bendungan Semantok juga dapat dimanfaatkan sebagai pendistribusi air guna mencegah terjadinya kekeringan pada areal persawahan di wilayah hilir.
Bendungan ini dilengkapi jaringan irigasi sebesar 2,47 m3/detik untuk menyuplai air irigasi seluas 1.900 hektare (ha). Dengan begitu, kehadiran bendungan diharapkan dapat meningkatkan produksi pertanian di daerah tersebut yang sebelumnya menggunakan sistem perairan tadah hujan.
Baca Juga:
Selesai Dibangun, Flyover Sekip Ujung di Simpang Angkatan 66 Palembang Mulai Beroperasi
Pembangunan Bendungan Semantok dikerjakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni paket 1 oleh kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya – PT Pelita Nusa Perkasa, KSO, dan paket 2 menggandeng PT Hutama Karya – PT Bahagia Bangunnusa, KSO.
Diharapkan dengan selesainya Bendungan Semantok juga dapat dimanfaatkan sebagai upaya pemeliharaan sungai di wilayah hilir bendungan sebesar 30 liter/detik serta penyedia air baku sebesar 312 liter/detik untuk Kecamatan Rejoso. Selain itu juga memiliki potensi sebagai destinasi pariwisata di Jawa Timur yang dapat menumbuhkan ekonomi lokal.
Kehadiran Bendungan Semantok akan menambah daftar jumlah tampungan air di Jawa Timur yang sebelumnya sudah selesai dibangun, yakni Bendungan Tukul di Kabupaten Pacitan, Bendungan Tugu di Kabupaten Trenggalek, Bendungan Bendo di Kabupaten Ponorogo, dan Bendungan Gongseng di Kabupaten Bojonegoro. [JP]