Untuk diketahui, pembangunan sumur resapan merupakan bagian dari kampanye Anies dalam Pilkada DKI 2017.
Anies kala itu optimis pembuatan sumur resapan bisa mengendalikan banjir dan genangan di Ibu Kota.
Baca Juga:
Soal Sumur Resapan, Heru: Jangan Lihat Siapa yang Buat, Tapi untuk Siapa
Menurut Anies, penting untuk memastikan air masuk ke tanah, bukan sekedar dialirkan ke laut melalui proyek normalisasi.
"Konsep (memasukkan air ke dalam tanah) seperti ini yang kami tawarkan, dan kami percaya dengan pendekatan seperti ini, secara bertahap masalah banjir di Jakarta bisa diselesaikan," ujar Anies dalam acara "Jakarta Kece-Bagaimana Cara Ahok dan Anies Mengatasi Banjir?" yang ditayangkan stasiun televisi Netmediatama pada 13 Desember 2016.
Dilansir dari Instagram Dinas SDA DKI Jakarta, sumur resapan adalah salah satu konservasi air tanah melalui peresapan air ke dalam tanah yang diharapkan dapat meningkatkan volume air tanah.
Baca Juga:
Menteng Bukan Daerah Banjir, Tapi Kok Ada Sumur Resapan?
Sumur resapan diharapkan dapat membantu atau mengurangi salah satu penyebab subsidence, yaitu akibat pengambilan air tanah yang masif.
Namun, anak buah Anies membantah galian lubang di atas trotoar di dekat BKT itu merupakan sumur resapan.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi, menyebut galian lubang di trotoar pinggir Jalan Raden Said Soekanto sebagai drainase vertikal.