Dengan beroperasinya seksi 2 dan seksi 3 JTCC ini, Pelabuhan Tanjung Priok akan terhubung secara lebih baik dengan hinterlandnya dan kawasan industri di timur Jakarta.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi waktu tempuh kendaraan angkutan, membantu menurunkan biaya logistik nasional, serta memberikan dampak multiplier effect berupa peningkatan daya saing Indonesia.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Lebih dari 60% kargo di Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari hinterland atau kawasan industri di timur Jakarta, oleh karena itu Pelindo ingin menyediakan konektivitas langsung menuju Pelabuhan. Pembangunan JTCC juga dilakukan sebagai salah satu kontribusi Pelindo untuk mendukung program Pemerintah dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur,” kata Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo, Selasa (20/9/2022).
Ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing dibangun dan dioperasikan oleh PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP), yang dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia. Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), yang merupakan salah satu subholding Pelindo di bidang logistik dan hinterland development.
“Pelindo saat ini juga akan mengembangkan Akses Timur Pelabuhan New Priok (NPEA), yang menghubungkan Terminal Kalibaru, Tanjung Priok dengan JTCC. Akses baru ini diharapkan akan semakin melengkapi peran JTCC dalam memberikan kemudahan dan kelancaran arus barang dari hinterland ke Pelabuhan dan sebaliknya, sehingga dapat memberikan layanan logistik yang lebih reliable dan efisien,” kata Arif.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Adapun ruas JTCC juga akan dibangun Rest Area & Logistic Hub sehingga JTCC tidak hanya akan menciptakan konektivitas yang lebih baik, namun juga memfasilitasi kegiatan logistik yang terintegrasi di dalam satu kawasan. Rest Area & Logistic Hub yang pada tahapan awal direncanakan seluas 40 Ha, dimana 5 Ha diperuntukkan sebagai Rest Area, dan 35 Ha sebagai area logistik ini akan memiliki peran penting karena dapat memfasilitasi konsolidasi ekspor dalam rangka mendukung penurunan biaya logistik dan pertumbuhan ekonomi Nasional.
“Rest Area & Logistic Center di JTCC ini akan menjadi keunggulan tersendiri, karena mengintegrasikan fasilitas penunjang logistik dengan Rest Area jalan tol. Fasilitas ini dibangun untuk mendukung keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok bersama-sama dengan hinterland dan kawasan industri di timur Jakarta untuk dapat tumbuh lebih cepat dan lebih baik kedepan,” tutup Arif. [JP]