WahanaInfrastruktur.com | Presiden Joko Widodo hari ini meresmikan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) yang menghubungkan Jalan Tol Jakarta Cikampek di Cibitung dengan Jalan Tol Lingkar Luar 1 (JORR-1) di Cilincing.
"Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang segera kita resmikan ini adalah bagian dari JORR 2, Jakarta Outer Ring Road yang kedua dan kita harapkan Jakarta Outer Ring Road 2 ini akan rampung selesai 100 persen di akhir tahun 2023," ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
Presiden menambahkan bahwa kehadiran Jalan Tol Cibitung-Cilincing ini diharapkan dapat mempercepat mobilitas barang, utamanya barang-barang yang berasal dari kawasan-kawasan industri di Bekasi bagian utara dan kawasan-kawasan logistik di Karawang dan Bekasi menuju pelabuhan yang ada di Jakarta wilayah utara.
"Kecepatan inilah yang nanti akan mempermudah mobilitas barang dan tentu saja dengan kecepatan itu akan memperkuat daya saing produk-produk Indonesia yang akan diekspor," imbuhnya.
Dalam acara peresmian ini, Presiden Joko Widodo didampingi sejumlah menteri dan pejabat, antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) / Pelindo Arif Suhartono, jajaran Komisaris dan Direksi Pelindo, PT Pelindo Solusi Logistik, PT Akses Pelabuhan Indonesia, serta PT Cibitung Tanjung Priok Tollways.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
“Dengan keterlibatan langsung Pelindo yang juga mengelola Pelabuhan Tanjung Priok dalam JTCC diharapkan dapat meningkatkan pelayanan terhadap angkutan barang dari dan menuju kawasan industri, logistik maupun pelabuhan,” ujar Presiden.
Jalan tol JTCC dengan panjang 34.38 km ini merupakan bagian terpanjang dari Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 (JORR 2). Ruas tol ini terdiri dari 4 seksi, yaitu Seksi 1 Cibitung-Telaga Asih sepanjang 2.6 km, Seksi 2 Telaga Asih-Gabus sepanjang 10,15 km, Seksi 3 Gabus-Tarumajaya sepanjang 14,35 km dan Seksi 4 Tarumajaya-Cilincing sepanjang 7,28 km.
Seksi 1 telah beroperasi pada 31 Juli 2021 yang lalu, seksi 2 dan seksi 3 akan segera dioperasikan paska peresmian ini, sedangkan seksi 4 saat ini masih dalam tahap penyelesaian dan direncanakan untuk selesai dan beroperasi di akhir tahun 2022.
Dengan beroperasinya seksi 2 dan seksi 3 JTCC ini, Pelabuhan Tanjung Priok akan terhubung secara lebih baik dengan hinterlandnya dan kawasan industri di timur Jakarta.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi waktu tempuh kendaraan angkutan, membantu menurunkan biaya logistik nasional, serta memberikan dampak multiplier effect berupa peningkatan daya saing Indonesia.
“Lebih dari 60% kargo di Pelabuhan Tanjung Priok berasal dari hinterland atau kawasan industri di timur Jakarta, oleh karena itu Pelindo ingin menyediakan konektivitas langsung menuju Pelabuhan. Pembangunan JTCC juga dilakukan sebagai salah satu kontribusi Pelindo untuk mendukung program Pemerintah dalam melakukan percepatan pembangunan infrastruktur,” kata Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo, Selasa (20/9/2022).
Ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing dibangun dan dioperasikan oleh PT Cibitung Tanjung Priok Tollways (PT CTP), yang dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia. Kedua perusahaan tersebut merupakan anak usaha PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), yang merupakan salah satu subholding Pelindo di bidang logistik dan hinterland development.
“Pelindo saat ini juga akan mengembangkan Akses Timur Pelabuhan New Priok (NPEA), yang menghubungkan Terminal Kalibaru, Tanjung Priok dengan JTCC. Akses baru ini diharapkan akan semakin melengkapi peran JTCC dalam memberikan kemudahan dan kelancaran arus barang dari hinterland ke Pelabuhan dan sebaliknya, sehingga dapat memberikan layanan logistik yang lebih reliable dan efisien,” kata Arif.
Adapun ruas JTCC juga akan dibangun Rest Area & Logistic Hub sehingga JTCC tidak hanya akan menciptakan konektivitas yang lebih baik, namun juga memfasilitasi kegiatan logistik yang terintegrasi di dalam satu kawasan. Rest Area & Logistic Hub yang pada tahapan awal direncanakan seluas 40 Ha, dimana 5 Ha diperuntukkan sebagai Rest Area, dan 35 Ha sebagai area logistik ini akan memiliki peran penting karena dapat memfasilitasi konsolidasi ekspor dalam rangka mendukung penurunan biaya logistik dan pertumbuhan ekonomi Nasional.
“Rest Area & Logistic Center di JTCC ini akan menjadi keunggulan tersendiri, karena mengintegrasikan fasilitas penunjang logistik dengan Rest Area jalan tol. Fasilitas ini dibangun untuk mendukung keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok bersama-sama dengan hinterland dan kawasan industri di timur Jakarta untuk dapat tumbuh lebih cepat dan lebih baik kedepan,” tutup Arif. [JP]