Perjalanan naik perahu dari Ketapang menuju ke Pulau Pahawang memakan waktu kurang lebih 30 menit. Untuk sewa perahu, harganya bergantung kondisi. Saat liburan, bisa saja lebih mahal, dengan tarifnya berkisar antara Rp300 ribu--Rp500 ribu.
Sejarah Pulau Pahawang
Baca Juga:
Besok! Debat Pamungkas Pilgub Lampung Siap Digelar, Ini Temanya
Keindahan Pulau Pahawang.
Berdasarkan cerita masyarakat setempat, sejarah pulau ini dimulai dari datangnya Nokoda pada 1700-an yang diikuti pula oleh datangnya Hawang yang adalah keturunan Cina. Hawang menetap di sebuah pulau sampai memiliki seorang anak perempuan yang kerap kali dipanggil Pok Hawang.
Baca Juga:
Bulan Solidaritas Palestina 2024: Ribuan Masyarakat Lampung Berlayar dan Kibarkan Bendera di Selat Sunda
Kelaziman memanggil Pok Hawang akhirnya menjadi nama Pulau, Hawang menetap dengan sebutan Pulau Pahawang pada 1850-an. Perkembangan desa diawali dengan datang dan berdiamnya H. Muhammad bin H. Ibrahim hulubalang dari Kalianda yang tinggal di Kalangan, sedangkan di Pulau Pahawang sejak kedatangan Ki Mandara dari Sulawesi Selatan pada1920-an.
Perkembangan selanjutnya dimulai sejak 1930 dengan datangnya Datuk Jahari yang menetap dan menikah dengan anak Ki Mandara di Penggetahan dan H. Dulmalik dari Putih Doh yang menetap di Suak Buah.
Selanjutnya (tidak diketahui dengan pasti tahunnya), beberapa orang datang dan tinggal di Desa Pulau Pahawang. Mereka berasal dari berbagai tempat, dari wilayah Banten, Jawa Barat, mereka adalah Jahari menetap di dusun Penggetahan dan Ruslan yang menetap di Dusun Cukuh Nyai Jaralangan.