“Setelah 2023, bagaimana kita bersama-sama termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, melanjutkan sinergitas ini agar tetap diteruskan,” tuturnya.
Kampanye Sadar Wisata merupakan program yang diinisiasi oleh Kemenparekraf dan didukung oleh Bank Dunia dan dirancang untuk menyasar para pelaku pariwisata dan warga di 65 desa wisata di tahun 2022 dan 90 desa wisata pada tahun 2023 pada empat wilayah Destinasi Super Prioritas, yaitu Danau Toba, Borobudur-Yogya-Prambanan, Mandalika, dan Labuan Bajo, serta 2 Destinasi Pariwisata Prioritas Bromo-Tengger-Semeru dan Wakatobi.
Baca Juga:
Sosialisasi Sadar Wisata Banggai Kepulauan Dukung Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal
Setelah rangkaian sosialisasi, para pelaku pariwisata terpilih akan mengikuti pelatihan lebih lanjut terkait pengembangan potensi produk pariwisata, homestay, kuliner, cinderamata serta kewirausahaan dan manajemen bisnis.
Ke depan diharapkan dari masing-masing desa dapat lahir local champion atau penggerak dalam pengembangan pariwisata di desa wisata masing-masing.
Ekosistem Pariwisata
Baca Juga:
Kritik Pedas YLKI: Kebijakan Harga Tiket Taman Nasional 100-400% Justru Bunuh Minat Wisatawan
Sebelumnya, saat menghadiri Sosialisasi Sadar Wisata pekan lalu di Lombok Barat, Sabtu (25/6), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, potensi pariwisata harus dikelola melalui berbagai aspek, seperti kebersihan, keramahtamahan, keamanan dan kenyamanan, dan yang tak kalah penting adalah peran aktif warga desa wisata dalam mengangkat keunggulan daerahnya masing-masing,
“Warga harus betul-betul sadar wisata, menjadi bagian dari kekuatan ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif,” paparnya.
Sandiaga menegaskan, Indonesia memiliki keindahan alam luar biasa, kebudayaan yang sangat luhur namun harus tingkatkan terus dengan konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.