”Kami juga sudah memiliki 12 motif batik yang sudah HKI. Dan kami sedang ikhtiar juga dengan branding-nya Kabupaten Lebak. City branding-nya itu Lebak Unik. Dengan kekhasan yang dimiliki,” ucap Iti.
Bicara potensi wisata, desa tersebut memiliki beragam daya tarik. Terutama Suku Baduy yang merupakan masyarakat adat dan sub-etnis dari Suku Sunda di wilayah pedalaman Kecamatan Leuwidamar.
Baca Juga:
12 Desa Wisata Kalimantan Barat Masuk Nominasi Anugerah ADWI 2024
"Populasi mereka sekitar 26.000 orang. Mereka merupakan kelompok masyarakat yang menutup diri dari dunia luar. Selain itu, mereka juga memiliki keyakinan tabu untuk didokumentasikan, khususnya penduduk wilayah Baduy dalam," ujarnya.
Untuk menuju Desa Saba Baduy, wisatawan membutuhkan waktu sekitar tiga jam 48 menit dengan jarak tempuh 151 km dari Jakarta. Di sini, pelancong dapat melintasi jembatan yang terbuat dari tumpukan akar pohon karet. Jembatan tersebut berada di atas aliran Sungai Cisemet. Keberadaan Jembatan Akar tersebut juga menyambungkan dua desa di Baduy Luar yakni Panyelarangan dan Nungkulan.
Sedangkan dari kekayaan seni dan budaya, desa itu memiliki Angklung Buhun. Itu merupakan alat musik tradisional khas masyarakat Suku Baduy yang biasa dimainkan lima pemain atau lebih dengan ciri khas angklung terdapat hiasan batang padi atau rumbai dedaunan dan ditampilkan saat acara adat.[gab]