“Dulu awalnya banyak kendala. UMKM tidak tertata dengan rapi, baik secara tempat karena belum punya Rest area. Kalau ada kunjungan kita tempatkan di balai desa ala kadarnya, atau kalau tidak kita ke warga. Alhamdulillah mendapat bantuan dari Gubernur ini luar biasa. Kami sangat senang sekali,” ungkapnya.
Sehingga, katanya, Pokdarwis mampu mengembangkan Desa Wisata Kampung Susu dengan baik.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
“Kami bisa jalankan Desa Wisata Kampung susu ini dengan baik, dan UMKM dapat tertata rapi karena di sini ada tempat pameran, kita bisa seluruh UMKM sekitar 50-60 bisa ter-cover. Kalau ada kunjungan, mereka bisa menitipkan produk dipamerkan di tempat yang disediakan desa melalui bantuan tersebut,” imbuhnya.
Saat ini, Desa Wisata Kampung Susu menawarkan paket wisata. Mulai dari edukasi produk dan susu perah hingga Rest area untuk menikmati kuliner khasnya.
“Paket wisata mulai harga Rp 40.000 sampai Rp 200.000 per orang. Saat ini per Minggu ada dua sampai tiga kelompok yang berkunjung, kebanyakan siswa dan ibu-ibu PKK,” tandasnya.
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Provinsi Jateng, Riyadi Kurniawan mengatakan bahwa bantuan Desa Wisata dilakukan sejak tahun 2020.
Saat itu, pihaknya sudah menganggarkan Rp18,5 miliar untuk 100 desa, dan pada 2021 jumlah yang dianggarkan Rp32 miliar untuk 260 desa. Sedangkan untuk tahun 2022, anggaran bantuan desa wisata dialokasikan Rp18,5 miliar.
“Di tahun 2022 ini kita sudah menganggarkan Rp 18,5 miliar untuk 131 desa wisata,” katanya.