DesaWisata.WahanaNews.co | Desa Wisata Kampung Susu Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, kini memiliki Rest area dan dua mobil shuttle berkat bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng).
Di tahun 2020, desa wisata ini mendapatkan bantuan Rp 1 miliar dari Pemprov Jateng untuk pengembangan sarana dan prasarana wisata.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Desa wisata yang diresmikan sejak tahun 2017 lalu itu mulanya hanya mengandalkan produk olahan makanan yang berbahan baku susu sapi. Seperti sabun susu, permen susu, yoghurt, serta lainnya yang diproduksi secara rumahan oleh warga.
Biasanya, produk tersebut dipamerkan di balai desa setempat jika ada kunjungan wisatawan. Atau, memanfaatkan rumah warga yang memiliki usaha susu olahan. Namun, kini Desa Wisata Kampung Susu telah memiliki Rest area dan dua mobil shuttle berkat bantuan Pemprov Jateng.
“Awalnya kendala yang dialami itu permasalahan finansial, kesadaran masyarakat dan lahan. Alhamdulillah tahun 2020 saya mendapat bantuan dari Pak Gubernur Rp 1 miliar, saya belikan dua mobil shuttle, bangun Rest area dan juga ada gazebo, patung sapi dan parker,” ujar Kepala Desa Sumogawe Marsudi Mulyo Utomo, Kamis (17/3/2022).
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
Menurutnya, bantuan sebesar itu sekaligus sebagai bentuk kepedulian Pemprov terhadap perkembangan desa wisata.
“Iya itu salah satunya untuk memompa semangat Pokdarwis (kelompok sadar wisata),” lanjutnya.
Sementara, Bagian Pemasaran Desa Wisata Kampung Susu Sri Wuryani menuturkan bahwa pihaknya mengalami banyak kendala. Mulai dari sarana dan prasarana hingga penataan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Dulu awalnya banyak kendala. UMKM tidak tertata dengan rapi, baik secara tempat karena belum punya Rest area. Kalau ada kunjungan kita tempatkan di balai desa ala kadarnya, atau kalau tidak kita ke warga. Alhamdulillah mendapat bantuan dari Gubernur ini luar biasa. Kami sangat senang sekali,” ungkapnya.
Sehingga, katanya, Pokdarwis mampu mengembangkan Desa Wisata Kampung Susu dengan baik.
“Kami bisa jalankan Desa Wisata Kampung susu ini dengan baik, dan UMKM dapat tertata rapi karena di sini ada tempat pameran, kita bisa seluruh UMKM sekitar 50-60 bisa ter-cover. Kalau ada kunjungan, mereka bisa menitipkan produk dipamerkan di tempat yang disediakan desa melalui bantuan tersebut,” imbuhnya.
Saat ini, Desa Wisata Kampung Susu menawarkan paket wisata. Mulai dari edukasi produk dan susu perah hingga Rest area untuk menikmati kuliner khasnya.
“Paket wisata mulai harga Rp 40.000 sampai Rp 200.000 per orang. Saat ini per Minggu ada dua sampai tiga kelompok yang berkunjung, kebanyakan siswa dan ibu-ibu PKK,” tandasnya.
Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Provinsi Jateng, Riyadi Kurniawan mengatakan bahwa bantuan Desa Wisata dilakukan sejak tahun 2020.
Saat itu, pihaknya sudah menganggarkan Rp18,5 miliar untuk 100 desa, dan pada 2021 jumlah yang dianggarkan Rp32 miliar untuk 260 desa. Sedangkan untuk tahun 2022, anggaran bantuan desa wisata dialokasikan Rp18,5 miliar.
“Di tahun 2022 ini kita sudah menganggarkan Rp 18,5 miliar untuk 131 desa wisata,” katanya.
Melalui dana pengembangan desa wisata itu, kata dia, potensi desa diharapkan bisa digali dan menjadi sejumlah sajian pariwisata atau produk pariwisata.
“Sehingga nantinya kita punya berbagai macam pilihan kepada wisatawan, untuk ditawarkan ke desa wisata yang dikunjungi. Itu sebagai pengungkit ekonomi masyarakat tingkat desa,” jelas Riyadi.
Ditambahkan, jumlah desa wisata di Jateng juga terus meningkat. Dari yang semula pada beberapa tahun lalu hanya sekitar 500 desa, sekarang naik menjadi 717 desa.
"Masing-masing desa wisata diharapkan mempunyai keunikan tersendiri, atau memiliki perbedaan antara satu desa dengan desa wisata lainnya," pungkasnya.[zbr]