DesaWisata.WahanaNews.co, Denpasar - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Mitra Pembangunan Pengembangan Desa Serangan terkait pengembangan salah satu desa wisata di Kota Denpasar, Bali, agar dapat menawarkan konsep pariwisata berkelanjutan dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana membacakan sambutan Wali Kota Denpasar di Denpasar, Sabtu (27/01/24), mengatakan daya tarik Desa Serangan tak hanya soal kuliner, juga dalam hal kekayaan alam, daya tarik wisata heritage, dan kehidupan masyarakatnya yang multikultur.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah pusat menargetkan Serangan menjadi desa wisata yang menawarkan konsep BGC, yakni Blue (bagus secara lingkungan), Green (berkelanjutan), dan Circulated Economy (perekonomian masyarakatnya bergerak).
"Pengembangan Desa Wisata Serangan dengan konsep BGC tersebut sudah diinisiasi pemerintah pusat ketika pelaksanaan KTT G20, sehingga sampai dibuatkan masterplan untuk seluruh kawasan," ujar Wiradana.
Pengembangan Desa Serangan yang meraih peringkat III nasional dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 itu dengan konsep pariwisata berkelanjutan, tentunya harus ada partisipasi masyarakat agar tidak tertinggal, dan dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
"Kami harapkan generasi mudanya bisa aktif mengembangkan pariwisata di sana, sehingga bisa lebih layak secara ekonomi, budaya, dan lingkungan," ujarnya.
Masyarakat Desa Serangan sangat memiliki peluang untuk meningkatkan taraf hidupnya, apalagi berdampingan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Kura-Kura Bali.
"Jangan sampai masyarakat Serangan menjadi penonton di wilayah sendiri. Kami harapkan dapat bersama-sama berubah ke arah yang lebih baik," kata Alit Wiradana.