Krtnews.id | Pemerintah dan PT PLN (Persero) mengkaji untuk mengalihkan subsidi Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kg ke kompor induksi atau kompor listrik.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perubahan ini bertujuan untuk mempercepat penambahan pengguna kompor listrik di dalam negeri. Sehingga ia ingin anggaran untuk subsidi LPG 3 kg dialihkan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Desak Pemerintah Daerah dan PLN Kolaborasi Cek Keandalan Lampu Penerangan Jalan Umum demi Keselamatan Pengguna Jalan
"Kami menggodok program dengan pemerintah bagaimana tadinya subsidi untuk LPG bisa direalisasikan untuk mempercepat penggunaan kompor induksi baik ini untuk pembelian kompor listriknya dan utensilnya sehingga di sini ada pergerseran penggunaan," ujarnya dalam Rapat PMK melalui Youtube Komisi VI yang dikutip Kamis (16/6).
Menurutnya, target penambahan pengguna kompor listrik bisa mencapai 15 juta rumah tangga di tahun ini.
Namun, ini tidak bisa dicapai jika tidak ada dukungan subsidi anggaran dari pemerintah sehingga muncul ide untuk menggeser dana subsidi.
Baca Juga:
PLN Suluttenggo Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya Sambut Ramadhan 2025
Apalagi, dengan mengubah subsidi energi LPG 3 kg ke kompor induksi akan lebih menghemat keuangan negara.
Ia menjelaskan, untuk pengadaan kompor listrik dana yang dibutuhkan hanya Rp 10.350 per ekuivalen, sedangkan untuk subsidi LPG dibutuhkan sebesar Rp 18 ribu per kg.
"Jadi per kg (LPG) dan listrik ekuivalen sekitar Rp 7 ribu (hemat). Ini yang sedang kami godok dengan pemerintah," kata dia.