Adapun, subsidi tersebut sangat berpotensi terus membengkak dari tahun ke tahun karena penambahan jumlah pengguna dan volume penggunaan LPG yang tidak dapat dikendalikan sesuai dengan target sasaran subsidi.
"Pengguna LPG 3 Kg adalah pelanggan PLN yang kami sendiri sudah berusaha mengidentifikasi by name by address, dalam hal ini golongan pertama adalah 450 VA yang DTKS sejumlah 9,6 juta. Dan kami sudah memeriksa 99,99% hampir semuanya menggunakan kompor LPG 3 Kg. Kami sudah periksa di lapangan baik itu kantor cabang kami, kantor ranting kami, hampir semuanya menggunakan LPG 3 Kg," kata Darmawan.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Di samping itu, pelanggan 450 VA yang terdata non-DTKS 14,8 juta, 100% juga masih menggunakan kompor LPG 3 Kg. Begitu juga dengan pelanggan 900 VA yang masuk kategori keluarga miskin DTKS sebesar 8,4 juta 100% juga masih menggunakan kompor LPG.
"Untuk itulah pelanggan listrik kami yang menikmati subsidi yang juga pengguna LPG 3 Kg adalah 32,7 juta pelanggan. Kami mempunyai data mereka by name by address dan tagihan listrik mereka," kata dia.
Berdasarkan survei yang perusahaan lakukan di lapangan pengguna 450 VA rata-rata menggunakan 2-3 tabung per bulan. Sedangkan untuk yang pelanggan 900 VA antara 3-4 tabung LPG 3 Kg per bulan.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
"Kemudian yang menarik adalah dari pelanggan yang non subsidi yang di atas 900 VA yaitu 1.300 VA dan 2.200 VA di mana yang 1.300 VA adalah 12,6 juta itu ternyata sekitar 75% nya adalah pengguna LPG 3 Kg, demikian 2.200 VA dari 3,7 juta, 2,8 juta-nya pengguna LPG 3 Kg," kata dia. [jat]