Adapun salah satu upaya yang akan dilakukan demi menjaga stabilitas harga pupuk nonsubsidi melalui pembangunan 1.000 kios komersil.
"Bagaimana kami bisa mengontrol harga komersil, sesuai dengan rekomendasi dari Komisi IV kami saat ini sedang membuat kios, 1000 kios komersil, biarkanlah kami menyelesaikan hal ini sehingga nanti masalah harga komersil bisa kita kontrol," tutup Bakir.
Baca Juga:
HUT Pupuk Indonesia ke-12, Tanam 8.000 Bibit Pohon di 7 Lokasi
Komitmen Mentan
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa upaya agar petani tetap bisa menjangkau pupuk nonsubsidi di tengah banyaknya ketidakpastian melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Jadi yang ditetapkan bukan subsidi tapi KUR subsidi, KUR-nya yang disubsidi untuk penggunaan itu (pupuk)," kata SYL.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pupuk Indonesia Berpotensi Merambah Pasar Global
Lebih lanjut Mentan mengungkapkan bahwa beberapa harga bahan baku pupuk sudah mengalami peningkatan, hal ini seiring dengan invasi Rusia dan Ukraina yang merupakan sumber utama bahan baku pupuk di dunia.
Oleh karena itu, KUR untuk pemanfaatan pupuk nonsubsidi ini menjadi salah satu upaya menjaga harga di tengah ketidakpastian dunia.
"Harga pupuk naik karena fosfat di luar negeri naik 3 kali lipat, belum pengiriman, transportasi jadi masalah. Kemudian kita akan panen raya April-Mei, kalau panen biasanya harga turun, pupuk naik, ini menjadi pekerjaan saya, mohon kita sama-sama bersama Komisi IV, saya pertaruhkan segala kemampuan yang ada di Kementan cuma kami minta tolong di backup bersama-sama menghadapi semua tantangan yang ada," kata Syahrul. [jat]