Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan pihaknya terus meningkatkan peran dalam mendukung terbentuknya ekosistem kendaraan listrik, salah satunya melalui percepatan pembangunan SPKLU.
Pembangunan kedua SPKLU ini sekaligus menjadi bukti keseriusan korporasi dalam mendukung pemerintah di hadapan para tamu anggota G20, di mana Indonesia memegang posisi Presidensi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Pembangunan SPKLU merupakan langkah nyata BNI untuk mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia yang akan berdampak positif untuk lingkungan,” ujar Royke.
Adapun unit SPKLU yang diresmikan tersebut memiliki tiga jenis charger yaitu tipe AC dengan daya 22 kilo Watt (kW), DC CHAdeMo dengan daya 25 kW, dan DC CCS2 dengan daya 25 kW.
Tipe AC biasanya digunakan untuk mobil listrik keluaran pabrikan Eropa, sedangkan tipe DC CHAdeMo untuk mobil listrik keluaran pabrikan Asia dan Amerika, adapun tipe DC CCS2 merupakan kombinasi dengan kategori fast charging.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"SPKLU yang ditempatkan di BNI akan dikelola berdasarkan sinergitas antara anak perusahaan PLN dan perusahaan afiliasi BNI, yakni PT Grha Mitra Empatenam," ujar Royke. [jat]