Krtnews.id | Petani di Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir mengeluh atas tingginya harga pupuk bersubsidi.
Menurut para petani, pupuk bersubsidi dari pemerintah dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET).
Baca Juga:
Sumedang Benchmarking Pengembangan Komoditas Tembakau di Jawa Barat, Optimalkan Potensi Lokal
Kuat dugaan, tingginya harga pupuk bersubsidi ini karena permainan sejumlah pemilik toko.
Dari pengakuan sejumlah petani, harga pupuk bersubsidi jenis Ponska dijual seharga Rp 200 ribu per 50 Kg.
Sementara pupuk Urea dijual seharga Rp 150 ribu.
Karena ada indikasi permainan harga, Dinas Pertanian, Dinas Koperindag, dan Distributor turun ke Kecamatan Onanrunggu.
Baca Juga:
Petani Kabupaten Lebak, Banten, Sukses Kembangkan Bawang Merah dengan Hasil 600 Kg
Saat bertemu dengan petani, distributor pupuk bersubsidi cuma beralasan bahwa yang bisa mendapatkan pupuk hanya petani yang tergabung di kelompok tani.
Soal masalah adanya pupuk bersubsidi yang diluar kewajaran, distributor cuma mengatakan bahwa tuga mereka hanya mendistribusikan pupuk ke kios.
"Tugas distributor adalah memastikan bahwa pupuk sampai kepada kios, dan selanjutunya kios membagi kepada setiap kelompok tani. Setiap kios bertanggung jawab atas penyaluran pupuk dengan tim verifikasi dan validasi," kata Hemat Sagal, selaku Distributor Pupuk di Kabupaten Samosir, Kamis (27/1/2022).