Selain itu, Satriadi mengaku bahwa pihaknya sering menemukan warga yang masih membeli kabel yang tidak sesuai peruntukannya dengan arus listrik yang masuk.
Hal tersebut juga menurutnya yang menjadi penyebab korsleting listrik hingga akhirnya menjadi kebakaran.
Baca Juga:
Saat Ibadah, Gereja Pentakosta Lau Mil Dairi Terbakar
“Kadang-kadang masyarakat masih banyak yang membeli kabel, misalkan arus listrik yang masuk berapa tapi kabelnya kecil, otomatis muatannya tidak sesuai. Karena ketidaktahuan, mereka asal pasang akhirnya itu memicu juga arus pendek, sehingga terjadi kebakaran,” paparnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar warga kembali mengecek kembali instalasi listrik di rumah masing-masing agar dipastikan sudah sesuai degan ketentuan kelistrikan yang berlaku.
“Peralatannya juga apakah memenuhi standar yang ditentukan, yakni SNI. Karena kita tahu juga banyak peralatan kelistrikan yang dijual di pasar malam yang Rp 10 ribu dapat 3 yang kita nggak tahu standarnya seperti apa,” pungkasnya. [jat]