Krtnews.id | Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI menyebut bahwa kebakaran yang terjadi belakangan di DKI Jakarta kebanyakan disebabkan hubungan arus pendek yang memicu korsleting listrik.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Satriadi Gunawan mengatakan bahwa korsleting listrik akibat hubungan arus pendek seringkali menjadi penyebab kebakaran di DKI karena kawasan pemukiman di DKI rata-rata sudah padat hunian.
Baca Juga:
Saat Ibadah, Gereja Pentakosta Lau Mil Dairi Terbakar
“Kita tahu juga kondisi Jakarta rata-rata banyak yang padat hunian, rumahnya rapat-rapat kemudian bangunannya juga semi permanen. Perambatannya cepat sekali gitu kan. Karena kalau di Jakarta itu kan aktivitas ekonominya sangat tinggi dengan kondisi perumahan-perumahan yang horizontal tidak vertikal, berbeda dengan luar negeri yang vertikal seperti apartemen sehingga proteksi kebakarannya lebih terkontrol,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (26/8).
Korsleting listrik itu sendiri terjadi, menurut Satriadi lantaran banyak warga yang masih menggunakan alat kelistrikan yang tidak sesuai dengan peruntukannya.
Di samping itu, kualitasnya juga tidak sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Baca Juga:
Ruang Komputer dan 2 Kelas SMPN 1 Tigalingga Terbakar
“Kalau kita pernah buat kajian, kita lihat banyak juga masyarakat yang ‘nyolong listrik’ tidak sesuai ketentuan,” katanya.
Ia menambahkan, seharusnya bangunan terutama gedung-gedung yang dibangun seharusnya memiliki instalasi kelistrikan yang sesuai dengan sertifikasi yang dikeluarkan oleh asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI).
“Dari segi instalasinya untuk mengurus IMB kan seharusnya seperti itu. Baru PLN menyalurkan arusnya. Tapi faktanya kan banyak bangunan-bangunan yang belum memenuhi persyaratan itu,” imbuhnya.