Tambangnews.id | Empat orang pekerja tambang tembaga milik PT Gemilang Limpah Internusa (GLI) RT 02 RW 02 Dusun Pinggir Desa kluwih Kecamatan Tulakan Pacitan, tertimbun material longsor pada hari Senin tanggal 4 juli 2022 sekira jam 13.10 wib.
Keempat pekerja tersebut tertimbun saat tengah melakukan aktifitas penambangan di dalam terowongan dengan kedalaman kurang lebih 600 meter.
Baca Juga:
Investasi Smelter Freeport Gresik Rp47,7 Triliun, Bahlil Sebut Beroperasi Mei 2024
Tiga orang pekerja mengalami luka-luka, sedangkan 1 orang pekerja lainnya tewas seketika di lokasi kejadian.
Kapolsek Tulakan, AKP Umaryono menjelaskan, peristiwa nahas yang menimpa 4 orang pekerja tambang GLI tersebut berawal saat keempat korban tengah bekerja menggali tanah di terowongan dengan kedalaman 600 meter.
Di tengah aktifitas penambangan berlangsung, keempat orang pekerja yakni Sugeng (45) Setiawan (32), Imron Ardianto (35) serta Sukatno (36) dinding terowongan setinggi 2 meter dan lebar 120 sentimeter tersebut runtuh menimpa keempat orang pekerja.
Baca Juga:
Industri Hilir Domestik Harus Dibangun, RI Bersiap Kebanjiran Tembaga
"Sekira Pukul 13.10 wib setelah istirahat siang, pekerja mulai melaksanakan aktifitasnya kembali. Pada saat mencangkul material tanah di lorong yang berjarak -+ 600 meter, tiba- tiba terjadi longsor di terowongan tersebut. Material longsor berupa bebatuan dan tanah menimpa keempat korban. Seorang pekerja Sukatno (36) warga RT. 01 RW. 02 Dusun Pinggir Desa Kluwih Kecamatan Tulakan meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara 3 orang pekerja lainnya mengalami luka luka. Setelah berhasil di evakuasi, keempat korban di larikan ke Rumah Sakit terdekat. Dari hasil visum menyebutkan pada tubuh korban meninggal dunia terdapat sejumlah luka serius di bagian kepala.sedangkan Sugeng mengalami Patah Kaki, dan dua pekerja lainnya luka ringan," jelasnya
Suasana duka menyelimuti rumah korban sukatno (36) warga Desa Kluwih Kecamatan Tulakan. sejumlah kerabat, tetangga, dan sanak saudara berdatangan untuk memberikan ucapan bela sungkawa.
Eko Setiawan, Kepala Dusun Pinggir berharap warganya yang menjadi korban runtuhnya terowongan di lokasi tambang PT Gemilang Limpah Internusa mendapatkan haknya.