Terdapat dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, permintaan dan pasokan. Pasokan dipengaruhi oleh cuaca, teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis rantai pasok, seperti kereta, tongkang, maupun terminal pemuatan.
Sementara permintaan dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro.
Baca Juga:
Rusia 'Eksekusi' Mati Tentaranya yang Menyerah Pakai Meriam
Di samping itu, pemerintah juga menetapkan HBA domestik khusus (domestic market obligation/DMO) sektor kelistrikan sebesar US$ 70 per ton, dan untuk kebutuhan bahan bakar industri semen dan pupuk US$90 per ton.
"Ini menjaga daya saing industri domestik dan utamanya memastikan keterjangkauan hasil produksi industri bagi masyarakat," tukas Agung. [jat]