TambangNews.id | Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan pertambangan nikel PT Antam di Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara masuk Obyek Vital Nasional (OVN) bidang mineral dan batu bara.
"Hal ini didasarkan pada Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM nomor 270.K/HK.02/MEM.S/2022 tertanggal 22 November 2022, untuk subbidang mineral dan batu bara terdapat 35 Perusahaan yang masuk Obyek Vital Nasional. Adapun pertambangan Nikel Antam Konawe Utara tertera di nomor urut 34," kata GM PT Antam Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Konawe Utara, Hendra Wijayanto melalui pernyataan tertulis, Rabu 14 Desember 2022.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Hendra menyambut positif atas penetapan tersebut mengingat Antam Unit Bisnis Pertambangan Nikel Konawe Utara merupakan salah satu unit bisnis strategis.
Unit bisnis strategis ini menjadi bagian dari unsur operasi produksi PT Antam Tbk yang bergerak di bidang pertambangan nikel berlokasi di Kabupaten Konawe Utara dan memiliki area Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) seluas 23.133 Hektare.
"Merupakan IUP OP terbesar kedua yang dimiliki Antam di Indonesia dengan sumber daya cadangan nikel yang cukup besar yang diharapkan dapat memberikan pendapatan bagi perusahaan dan bagi negara," katanya.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Selain itu, kata dia, Antam UBPN Konawe Utara juga memiliki peranan strategis dalam menjamin pasokan untuk kebutuhan nikel dalam negeri yang telah memiliki kerja sama dengan pengguna dalam negeri dan memenuhi pasokan fasilitasi pengolahan dan pemurnian mineral nikel.
"Harapannya, dengan penetapan penambangan nikel Antam Konawe utara ini, situasi dan kondisi di wilayah area IUP Antam, khususnya di blok Mandiodo, Lasolo, Lalindu, dimana masih ditemukan adanya praktik illegal mining yang berpotensi merugikan negara dan merusak lingkungan karena tidak melakukan praktik tata Kelola penambangan baik, dapat segera dihentikan dan diatasi," katanya.
Sebagai tindak lanjut dari penetapan ini, kata Hendra, telah dilakukan pembahasan kerja sama Antam UBPN Konawe Utara dengan Polda Sultra untuk pengamanan kegiatan penambangan nikel Antam Konawe Utara.