“Kalau bisa ada kebijakan khusus atau bisa barang luar yang kita reconditioning agar bisa masuk cepat. Karena momentum ini nggak terlalu lama dan harus dimaksimalkan. Kalau alat produksi minim tidak akan bisa genjot produksi,” katanya.
Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia (PAABI) mencatat penjualan pada bulan lalu menyentuh angka 1.700 unit, di atas rata-rata bulanan pada semester II/2021 sebesar 1.400 unit.
Baca Juga:
Polres Taput Kirimkan 17 Personil serta Alat Berat, Bantu Cari Korban Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Baktiraja Humbahas
Etot Listyono, Ketua Umum PAABI mengatakan kenaikan harga material tampaknya tak menyurutkan permintaan yang terkerek momentum tingginya harga sejumlah komoditas seperti batu bara, nikel, dan crude palm oil (CPO).
"Kalau tahun lalu [semester kedua] 1.400 per bulan , 2021 semester satu rata-rata 1.0000, naik ke 1.400. Prediksi kami [penjualan bulanan] tahun ini 1.700 pus minus," kata Etot kepada Wartawan, Jumat (18/2/2022). [jat]