Karena itu, ia meminta seluruh pihak agar mendukung upaya pemerintah untuk menghentikan ekspor bahan mentah.
Pemerintah selanjutnya juga akan menghentikan ekspor bahan mentah lainnya seperti bauksit, tembaga, timah, dll.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
"Jangan kaget nanti saya stop yang biasanya kita ekspornya raw material, ndak. Karena nikel ini nanti pada akhirnya orang mungkin 35-40 milliar USD, kita dari sini karena turunan-turunannya belum rampung," kata dia.
Jokowi pun mencontohkan, neraca dagang Indonesia dengan China sempat menyentuh angka -7,7 miliar dolar AS pada 2012 lalu.
Sedangkan pada 2021 mengalami defisit -2,4 miliar dolar AS. Pada tahun ini, Jokowi menyebut neraca dagang Indonesia dengan Cina akan surplus.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Karena itu, Jokowi meminta para pengusaha agar tak takut dengan adanya hilirisasi industri. Sebab, para pengusaha bisa bekerja sama dengan investor asing.
"Karena apa takut semuanya bahwa ekspor raw material kita akan kita hentikan. Dan gak ada pilihan mereka mau tidak mau mereka pasti ke sini, bikin industrinya di sini, nah itu ajak join," kata dia. [jat]