Tambangnews.id | Seorang petambang ditemukan dalam kondisi tewas akibat longsoran batu bara, di areal tambang milik perusahaan PT Pipit Mutiara Jaya, di Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung (KTT), Kalimantan Utara, Rabu (30/3/2022).
"Sekitar pukul 09.20 Wita, Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban atas nama Sawaluddin dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kepala Kantor SAR Tarakan, Amiruddin, melalui pesan tertulis.
Baca Juga:
Belum Lengkap, Berkas Perkara Ismail Bolong Dikembalikan ke Bareskrim
Korban langsung dievakuasi ke perusahaan PT Pipit Mutiara Jaya untuk diserahkan ke pihak keluarga.
Pencarian masih berlanjut untuk menemukan satu korban lain bernama Santok (32) yang diduga ikut tertimbun saat longsor. Sebelumnya, Senin (28/3/2022), terjadi tanah longsor di areal Kerja PT PMJ Site Bebatu Kabupaten Tana Tidung Kaltara, yang mengakibatkan 2 orang tertimbun.
Kasat Reskrim Polres Bulungan, Iptu M Khomaini mengatakan, kejadian tanah longsor berada di Pit 19 utara areal PT. PMJ Desa Sengkong, sekitar pukul 17.17 Wita. Saat itu, para penambang tengah melakukan loading Over Burden (OB) Blok Utara, dan ada juga yang loading Batu Bara.
Baca Juga:
Bareskrim Periksa Ismail Bolong, Kuasa Hukum: Soal Izin Tambang Batu Bara
"Tanah yang longsor adalah tanah gambut yang tidak basah, jarak tanah longsor dengan danau sekitar 500 meter. Untuk kedalaman longsoran sekitar 40 sampai 50 meter," kata Khomaini.
Saat kejadian, ada delapan orang yang berhasil melompat keluar, dan sudah dievakuasi.
"Dua dari mereka atas nama Rian dan Arjun, dibawa ke RSUD Tarakan karena ditakutkan ada tanah yang masuk dalam mulut. Keduanya menderita luka pada bagian kaki dan mengalami sesak napas," lanjutnya.
Naasnya, ada dua orang karyawan yang tertimbun tanah, yaitu Santok (32), warga Jalan Angsa RT 014 Juata Permai Tarakan, dan Sawaluddin (38), warga Selumit Pantai, RT 026 RW 004 Kota Tarakan, yang ditemukan meninggal dunia hari ini.
Selain itu, sebanyak 10 unit alat berat ikut tertimbun, masing masing, 5 unit excavator 870 PC, 3 unit Hitachi 870 PC dan 2 unit Dozan 8100 PC. Sejauh ini, pihak perusahaan sudah membuat tenda dan menyiapkan perahu untuk evakuasi jika korban ditemukan.
"Untuk penyebab pastinya kenapa terjadi longsor, kami masih lidik," kata Khomaini. [jat]