Tambangnews.id | Presiden Joko Widodo meminta PT Freeport Indonesia (Freeport) berperan dalam proses transformasi bangsa dengan mempercepat hilirisasi produk-produk tambang. Hal ini dapat dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
"Sehingga memberikan nilai tambah yang lebih tinggi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar Presiden Jokowi dalam perayaan ulang tahun Freeport ke-55 seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (9/4).
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
Dalam acara tersebut, Kepala Negara juga mengapresiasi karyawan Freeport karena dianggap telah mendedikasikan kemampuannya untuk mengolah dan mengelola sumber daya mineral Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyarankan Freeport melakukan transformasi dan inovasi mengatasi tantangan dalam pengelolaan proyek tambang bawah tanah berskala besar dan berkadar tinggi di kawasan mineral Provinsi Papua.
"Seluruh insan Freeport juga mengatasi tantangan dan beradaptasi pada disrupsi bisnis saat ini, terutama dalam menyongsong teknologi terbaru di sektor Pertambangan,” ujar Erick.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas menyatakan, kehadiran Freeport pada 1967 menandai dimulainya investasi asing pertama di era orde baru.
Perjalanan panjang Freeport melalui berbagai tantangan dan pencapaian selama lebih dari lima dasawarsa, menorehkan rekam jejak dimulai dari era Kontrak Karya I untuk pengelolaan tambang Erstberg, dan penemuan spektakuler cadangan bijih di Grasberg yang mendorong keluarnya Kontrak Karya II.
Tonggak baru bersama Pemerintah Indonesia ditandai dengan dikeluarkannya Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) menggantikan Kontrak Karya yang menjamin keberlanjutan operasi penambangan PTFI hingga 2041.