PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) juga menaikkan target operasional tahun ini. Catatan Kontan.co.id, sepanjang tahun 2022 ini, DOID mengejar target volume pengupasan lapisan tanah penutup sebanyak 480 juta bcm - 565 juta bcm, serta target produksi batu bara 74 juta - 86 juta ton.
Angka tersebut lebih besar jika dibandingkan realisasi OB dan produksi batu bara DOID di tahun 2021, dengan realisasi volume OB full year 2021 sebanyak 326 juta bcm dan realisasi produksi batubara 53,7 juta ton.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Analis Trimegah Sekuritas Hasbie mempertahankan rating overweight terhadap sektor kontraktor batu bara. Hasbie merekomendasikan beli saham UNTR dengan target harga yang lebih tinggi, yakni menjadi Rp 36.000 dari sebelumnya Rp 33.000 per saham. Kenaikan target ini seiring dengan peningkatan estimasi laba UNTR.
Hasbie meyakini Komatsu Jepang akan meningkatkan kuota alat berat Komatsu Indonesia. Oleh karena itu, Trimegah Sekuritas meningkatkan proyeksi penjualan Komatsu tahun ini, dari 3.700 unit menjadi 4.800 unit atau naik 58% secara year-on-year (YoY). Proyeksi ini sudah kembali ke level yang sama pada tahun 2018 atau sebelum pandemi.
Trimegah Sekuritas juga merekomendasikan beli saham DOID dengan target harga Rp 900. Trimegah berekspekstasi kinerja DOID akan menjadi lebih solid dan sehat pada periode 2022-2025.
Baca Juga:
Isu Upeti 3% dari Nilai HPS untuk Panitia Lelang di BPPBJ, Kejati DKI Diminta Turun Tangan
Hal ini didorong oleh eksposur belanja modal yang prudent, karena belanja modal telah mencapai puncaknya pada 2021-2022. Selain itu, DOID memiliki tingkat EBITDA yang lebih kuat dan neraca yang lebih sehat.
Namun, risiko utama untuk rekomendasi ini diantaranya volume operasional yang lebih rendah dari perkiraan serta harga batubara yang lebih rendah. [jat]