TambangNews.id | Laju kencang batu bara terhenti. Harga pasir hitam melandai setelah melonjak pada tiga hari beruntun. Pada perdagangan Rabu (7/12/2022), harga batu bara kontrak Januari di pasar ICE Newcastle tercatat US$ 390,4 per ton. Harganya jeblok 2,87%.
Pelemahan kemarin memutus penguatan selama tiga hari perdagangan sebelumnya. Melandainya harga batu bara kemarin juga membuat pasir hitam terpental dari level psikologis US$ 400 per ton.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Dalam sepekan, harga batu bara masih menguat tipis 0,36% secara point to point. Harga pasir hitam juga melesat 16,7% sebulan dan melonjak 160% setahun.
Melandainya harga batu bara disebabkan sejumlah faktor mulai dari aksi profit taking, masih tingginya pasokan dari Rusia, proyeksi harga yang melemah tahun depan, serta keputusan Inggris untuk membuka tambang batu bara baru.
Dilansir dari BBC, pemerintah konservatif Inggris akhirnya mengizinkan tambang batu bara West Cumbria Mining beroperasi di dekat Whitehaven, pantai barat laut Inggris. Tambang tersebut akan menjadi yang pertama dibuka di Inggris dalam 30 tahun terakhir.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Tambang batu bara tersebut akan beroperasi hingga 2049. Pembukaan tambang batu bara baru ini dikritik keras masyarakat karena Inggris dinilai melanggar komitmen mereka dalam mengurangi emisi global.
Namun, Inggris bersikukuh jika tambang batu bara tersebut akan mendatangkan manfaat. Inggris menegaskan jika produksi tambang tersebut akan lebih ditujukan untuk kepentingan industri baja bukan sumber energi pembangkit.
Tambang tersebut akan mengekstrak batu bara kokas di bawah Iris Sea. Hasil ekstraksi akan digunakan untuk produksi baja di Inggris dan Eropa. Inggris juga memperkirakan tambang tersebut akan menciptakan 500 tenaga kerja.
Tambang batu bara di Inggris pernah berjaya dan bahkan menghidupkan revolusi industri. Tambang batu bara di Inggris seluruhnya sudah ditutup pada 2015 sebagai komitmen mengurangi emisi.
Harga batu bara juga melandai karena pasokan yang masih mencukupi dari Rusia. Ekspor batu bara Negara Beruang Merah mencapai 16,6 juta ton pada Oktober 2022. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi paling tidak sejak 2017.
Ekspor Rusia yang masih tinggi terjadi di tengah embargo impor yang dilakukan Uni Eropa sejak 10 Agustus 2022.
"Tujuan ekspor Rusia kini berubah. Turki kini menjadi salah satu kunci bagi Rusia. Demikian juga dengan China," tutur analis Kpler, Viktor Katona, dikutip dari mining.com.
Pasokan yang besar dari Rusia tersebut menunjukkan jika kekhawatiran global tidak terbukti. Rusia merupakan lima besar eksportir batu bara di dunia sehingga perang dengan Ukraina sempat memicu kekhawatiran mengenai pasokan batu bara mereka.
Selain perkembangan di Rusia dan Inggris, harga batu bara juga melandai setelah Fitch Ratings memproyeksikan harga batu bara akan melandai pada 2023. Menurut Fitch, harga batu bara Qinhuangdao 5,500kcal/kg pada 2023 akan berada di US$ 139, lebih rendah dibandingkan rata-rata Januari-Oktober 2022 di US$ 184.
Harga batu bara thermal Australia Newcastle 6,000kcal/kg akan ada di US$ 220 dari level 10 bulan sepanjang 2022 yakni US$ 359. Harga batu bara thermal Indonesia 4,200kcal/kg akan bergerak di US$ 60. Harganya turun dibandingkan rata-rata Januari-Oktober 2022 yang ada di angka US$ 85.(jef)