TambangNews.id | Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung bergerak cepat dalam merespons perbincangan publik terkait maraknya tambang ilegal. Apalagi, setelah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turut buka suara perihal tambang ilegal ini.
Bahkan, Gibran tak segan menyebut sejumlah tambang ilegal dibekingi oleh sosok yang mengerikan.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Ganjar langsung mengadakan rapat koordinasi dengan bupati dan wali kota menyikapi masalah tambang ilegal tersebut.
Ganjar mengatakan, para pemimpin daerah di Jawa Tengah ini sepakat untuk membuat desk pelaporan untuk menerima laporan masyarakat.
Dari laporan itu, pihaknya tak segan akan cek langsung ke lapangan alias menggrebek untuk memberantas tambang ilegal yang semakin meresahkan masyarakat tersebut.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"Saya usul konkret saja, kita kasih nomor handphone untuk melaporkan, setelah itu kita grebek bareng-bareng," ungkapnya saat rakor, mengutip dari tayangan video yang diunggahnya dalam akun Twitternya @ganjarpranowo, Senin (28/11/2022).
Awalnya, Ganjar menanyakan kepada para anggota rapat yang terdiri dari para bupati dan wali kota se-Jawa Tengah, "Apakah Bapak Ibu, di mana daerahnya punya galian C, hidup Anda tertekan atau tidak? yang merasa tertekan, angkat tangan! lho ra usah wedi (lho tidak usah takut), nanti kalau tidak, saya laporkan ke KPK lho ini."
Lalu, direspons dengan adanya angkat tangan dari anggota rapat.
"Yang merasa di daerahnya ada galian C itu menyenangkan dan tidak masalah, angkat tangan!" ujar Ganjar lagi.
Namun, direspons dengan tak ada satu pun orang yang berani angkat tangan.
"Nah Anda gak berani kan?" lanjutnya.
"Ini tidak bisa, mata air hilang, jalan rusak karena jalannya itu kalau nggak jalannya desa, ya jalannya kabupaten. Memang di belakang galian C itu isinya "Gali" (preman)," bebernya.
Lalu, dia pun menyinggung pernyataan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang sempat menyebut bahwa bekingan tambang ilegal ini mengerikan.
"Maka kalau kemarin Wali Kota Solo teriak keras, 'Wah ini ngeri back up nya', wah netizen kemudian berteriak, maka forum hari ini menurut saya menjadi penting," lanjutnya.
"Saya usul konkret saja, kita kasih nomor handphone untuk melaporkan, setelah itu kita grebek bareng-bareng. Kita kasih batas waktu, tugas saya dari ESDM mendampingi, tugas ESDM di Kabupaten/Kota mendampingi, untuk dilakukan semacam pemutihan dan kita carikan jalan keluar, berani nggak kita terbuka, kita tata, wong kita butuh kok, saya membayangkan daerah yang dieksploitasi itu desanya maju karena dia akan mendapatkan kick back, kick backnya apa? legal.
Tanpa itu dilakukan, ini akan berulang terus menerus dan nggak akan pernah selesai.
Tapi tentu saja kita tidak bisa tutup set, kita mesti siapkan transisinya, transformasinya, edukasinya.
Kita punya nawaitu, niatan yang baik untuk menata, tidak untuk menyulitkan, tapi untuk membikin semua ini teratur.
Mudah-mudahan manfaat dan kita semua akan tenang setelah pulang dari pintu itu (sambil menunjuk pintu keluar ruangan).(jef)