TambangNews.id | Holding industri pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) terus berkomitmen dan berperan penting dalam hilirisasi produk untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas mentah yang dihasilkan.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (17/11), memastikan hilirisasi merupakan salah satu mandat dari Kementerian BUMN untuk memperkuat bisnis industri alumunium dan nikel.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
"MIND ID memiliki tiga mandat dari Pemerintah. Pertama, mengelola cadangan dan sumber daya strategis. Dua, hilirisasi. Tiga, memiliki kepemimpinan pasar yang diwujudkan melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis," katanya.
Hendi menjelaskan penguatan industri bisnis aluminium dan nikel ini penting karena keduanya merupakan komponen kunci dalam pengembangan industri kendaraan listrik.
Untuk industri aluminium, MIND ID memiliki PT Inalum (Persero), yang merupakan produsen tunggal Ingot Aluminium di Indonesia dengan kapasitas produksi hingga 250.000 ton per tahun.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Melalui MIND ID, pemerintah Indonesia memiliki 100 persen saham di Inalum.
Untuk industri nikel, MIND ID mempunyai Antam dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO), yang sahamnya telah didivestasi oleh MIND ID sebesar 20 persen.
Bersama Antam, INCO akan menjadi produser nikel nomor dua terbesar di Indonesia.
Menurut dia, percepatan industri kendaraan listrik berbasis baterai saat ini menjadi solusi untuk menurunkan emisi global yang kian meningkat, karena kendaraan listrik merupakan alternatif transportasi ramah lingkungan dan tidak menghasilkan emisi.
"Mempercepat kehadiran industri kendaraan listrik di Indonesia sejalan sustainability pathway MIND ID dan sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama pada pilar penanganan perubahan iklim," kata Hendi.
Ia juga menegaskan SDGs tersebut sejalan dengan sustainable pathway MIND ID dalam mewujudkan komitmen pertambangan hijau untuk mempromosikan efisiensi energi yang mengurangi jejak siklus hidup terhadap dampak lingkungan.
"Sehingga, metode hemat energi dan material dalam pertambangan dan pengayaan mineral harus terus dikembangkan," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo terus mendorong setiap industri penghasil bahan mentah (raw material) untuk mulai berkomitmen dalam melaksanakan hilirisasi produk turunan.
Hilirisasi produk turunan tambang ini dinilai mempunyai manfaat positif bagi perekonomian seperti mampu memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan pekerjaan dan memberikan peluang usaha baru di Indonesia.(jef)