Tambangnews.id | Pemprov Kalimantan Timur (Kaltim) dan DPRD Kaltim akan melakukan pengawasan ketat terhadap perusahaan-perusahaan tambang. Pengawasan ini buntut dana CSR Rp 200 miliar yang diduga disalurkan perusahaan tambang ke sejumlah perguruan tinggi di Jawa.
"DPRD Kaltim memang sudah ada pemanggilan perusahaan yang bersangkutan, dan dari perusahaan itu sudah mengklarifikasi. Meski itu dana pribadi semestinya mereka harus mengutamakan masyarakat Kaltim khususnya pendidikan," kata Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK saat mengikuti Webinar Koalisi Pemuda IKN, Rabu (18/5).
Baca Juga:
Pj Gubernur Kalbar Dorong UKM di Perbatasan Manfaatkan Pasar Modern PLBN Entikong
Atas temuan itu, pihaknya akan konsentrasi melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan tambang. Terlebih saat ini kebijakan perusahaan batu bara di daerah seluruhnya merupakan kewenangan pusat.
"Apalagi saat ini PKP2B, di daerah datanya kita tidak tahu, produksi per tahun mereka berapa, ini lah tantangan kita saat ini mendapatkan persoalan-persoalan perusahaan seperti ini. Jangan sampai mendapatkan kekayaan dari sumber daya alam dari kita, tapi masyarakat khususnya yang berada di ring satu terabaikan," papar Makmur.
"Memang harus ada pengawasan bersama. Selain pengawasan kita juga siap menjadi jembatan perusahaan dengan pihak-pihak lain seperti Unmul dan perguruan tinggi lainnya yang ada di Kaltim," jelasnya.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Investigasi Tambang PT Perdana Bumi Syahriyanti di Sungai Bou Donggala, Disinyalir Ilegal: Tahunan Mencuri Pasir-Batu (?)
Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi menyampaikan, protesnya terhadap perusahaan tambang yang menyalurkan dana sampai Rp 200 miliar ke Jawa merupakan tanggung jawabnya sebagai pejabat daerah. Terutama dalam memikirkan kesejahteraan masyarakatnya.
"Bagi saya tidak peduli viral atau tidak viral, bagi saya itu kewajiban saya sebagai wakil gubernur, bagaimana berusaha agar masyarakat bisa sejahtera, sekolah, kuliah dengan nyaman," terangnya.
"Saya tidak mengatakan PT Bayan itu tidak memperhatikan masyarakat. PT Bayan membangun jalan, jembatan, kita apresiasi itu. Yang saya katakan adalah sumbangan ke kampus (di pulau Jawa) yang menimbulkan kecemburuan," ucap Hadi.