MAWAKA ID | Menurut basis data global, hampir setengah dari negara bagian AS telah mengkonfirmasi keberadaan BA.2 yang menyebabkan setidaknya 127 kasus secara nasional.
Di Amerika Serikat, hampir setengah kasus baru disebabkan oleh subvarian Covid baru yang bahkan lebih menular daripada varian omicron awal.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
Menurut Statens Serum Institut, yang melakukan pengawasan penyakit menular untuk Denmark, subvarian BA.1 ini 1,5 kali lebih mudah menular daripada strain omicron asli.
"Saat ini tidak ada bukti bahwa BA.2 lebih parah daripada garis keturunan BA.1," kata juru bicara CDC, Kristen Nordlund, dikutip dari CNBC Internasional, Sabtu (29/1/2022).
BA.1 dan BA.2 memiliki banyak perbedaan dalam mutasi. Varian BA.2 memiliki lima mutasi unik yang dikenal sebagai domain pengikatan reseptor, yang juga sering dikaitkan dengan transmisibilitas yang lebih tinggi.
Baca Juga:
Penyakit Mpox Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Cara Penularannya
Badan Keamanan Kesehatan Inggris pada hari Jumat mengatakan BA.2 memiliki keunggulan pertumbuhan substansial atas omicron asli. Namun, penilaian awal menemukan bahwa BA.2 tampaknya tidak mengurangi efektivitas vaksin lebih dari omicron asli.
Untuk itu, dosis booster dinilai 70% efektif untuk mencegah penyakit simtomatik dari BA.2 dua minggu setelah menerima suntikan, dibandingkan dengan efektivitas 63% untuk strain omicron asli.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum melabeli BA.2 sebagai varian yang mengkhawatirkan. Namun, pejabat WHO telah berulang kali memperingatkan bahwa varian baru akan muncul ketika omicron menyebar ke seluruh dunia dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.