Mawaka.id | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah melakukan sejumlah paket pekerjaan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur di wilayahnya.
Pekerjaan itu meliputi rehabilitasi ruas jalan, pembangunan jembatan, gedung-gedung pemerintahan, serta peningkatan infrastruktur untuk mendukung sektor pertanian.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Biayanya pun mengandalkan sumber Dana Alokasi Khusus (DAK), APBN, APBD Provinsi, dan APBD Kabupaten yang mencapai Rp135 Miliar lebih.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Suranto, mengatakan, telah melakukan pembangunan jalan sepanjang 34 kilometer (km) dari 769,25 km total Jalan Kabupaten pada 2022.
"Ada yang kami tingkatkan kapasitasnya atau pelebaran, peningkatan struktural, rehabilitasi, serta pemeliharaan rutin dan berkala. Sebagian besar sudah dilaksanakan surat terima sementara pekerjaan (PHO), namun ada juga yang masih on progres karena tenggat kontraknya sampai 19 dan 26 Desember 2022," ungkap Suranto, seperti dilansir dari Tribunjogja.com, Minggu (16/12/2022).
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Ia mengungkapkan, beberapa pekerjaan pembangunan jalan dilaksanakan untuk mendukung kawasan pariwisata dan pertanian.
Seperti pembangunan jalan di wilayah Kecamatan Purwodadi, tepatnya di ruas Jalan Watupuro yang menghubungkan ke obyek wisata Pantai Dewaruci Jatimalang.
Untuk mendukung sektor pertanian, contohnya pembangunan di ruas Jalan Klepu-Pituruh, Kecamatan Pituruh.
"Kemudian, dari sumber daya air (SDA) itu ada 8 paket kegiatan, yang mana 4 paket sudah serah terima pekerjaan. Namun, 3 paket sedang proses penyelesaian sampai target 22 dan 26 Desember 2022. Sedangkan, 1 proyek Bendung Kebangsan atau DI Kebangsan hingga kini masih tersisa sekitar 7 persen yang harus diselesaikan. Tapi insya Allah, sampai akhir tahun anggaran ini bisa selesai semuanya," jelasnya.
Dalam pembangunan jembatan, Suranto mengaku ada 5 pekerjaan pengantian jembatan karena telah mengalami kerusakan.
Antara lain Jembatan Gowong di Kecamatan Bruno sepanjang 7x5 meter, Jembatan Semawung di Kecamatan Kutoarjo sepanjang 14x5 meter, Jembatan Kesawen di Kecamatan Pituruh sepanjang 5x5 meter.
Kemudian, Jembatan Kaliwungu di Kecamatan Ngombol sepanjang 24x5 meter dan Jembatan Sigondok di ruas Jalan Cangkrep-Kemanukan yang masuk dalam wilayah lingkar timur Purworejo.
"Serta pembangunan satu buah jembatan di Desa Bruno Sari, Kecamatan Bruno, yang terdampak bencana. Total panjang jembatan yang kami bangun ada 52 km dengan anggaran Rp19 miliar, sementara untuk pembangunan jalan memakan anggaran sekitar Rp127 miliar," terang Suranto.
Selain pekerjaan jalan dan jembatan, pihaknya juga telah merampungkan pembangunan tiga gedung pemerintahan yakni kantor Kecamatan Grabag, kantor Kelurahan Bandung Rejo, dan kantor Kelurahan Bayem di Kecamatan Kutoarjo.
"Kalau rehab gedung DPRD Kabupaten Purworejo sedang berproses, pelaksanaannya tinggal finishing. Sementara untuk pembangunan gedung Disdikpora sudah memasuki tahap 3 sejak 2020. InsyaAllah, tahap ketiga ini dapat terselesaikan, sehingga bisa difungsikan maksimal pada 2023 mendatang," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa peningkatan sejumlah titik infrastruktur itu merupakan tugas dan tanggung jawab DPUPR dalam membantu serta mendukung visi misi Bupati Purworejo.
Yakni misi nomor 5 terkait menyiapkan infrastruktur yang didukung dengan teknologi imformasi dalam mewujudkan visi Purworejo Berdaya Saing 2025.
"Artinya, di luar mengurus infrastruktur, kmai juga menyiapkan aplikasi Jalan Aman untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat. Jadi, kalau ada keluhan terkait kerusakan jalan, masyarakat bisa melaporkan kepada kami lewat aplikasi Jalan Aman. Tapi tentu jalan yang berada di bawah kewenangan kami adalah jalan Kabupaten. Untuk keluhan terkait jalan lain (Nasional dan Provinsi) bisa lewat kami, nanti akan kami sampaikan ke pihak terkait," tandasnya.(jef)