Jumlah incoming bids dari investor asing lebih rendah dari lelang sebelumnya menjadi Rp 6,35 triliun, namun incoming bids tersebut masih lebih tinggi dari rata-rata sejak awal tahun atau year to date yaitu sebesar Rp6,13 triliun.
Minat investor asing kata Deni mayoritas pada seri SUN tenor 11 dan 21 tahun yaitu Rp3,34 triliun atau 52,69 persen dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp1,77 triliun atau 9,32 persen dari total awarded.
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
Rerata imbal hasil tertimbang atau Weighted Average Yield (WAY) lelang kemarin pun kata Deni cenderung beragam.
Untuk SUN seri FR0096, WAY yang dimenangkan lebih tinggi 12 basis poin (bps) dibandingkan WAY lelang sebelumnya.
Namun untuk SUN seri FR0097, WAY yang dimenangkan lebih rendah 5 bps dibandingkan dengan WAY lelang sebelumnya.
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
"Secara umum, level WAY yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini cenderung mixed mengikuti perkembangan pasar terkini," ujar Deni.
Dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2022, serta prediksi kondisi pasar yang masih volatile dalam beberapa waktu ke depan, maka Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp19,0 triliun atau sesuai target indikatif yang diumumkan.
"Berdasarkan kalender penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 13 September 2022," ucap Deni. [jat]