MAWAKA ID | Negara Korea Utara adalah bangsa yang terisolasi di dunia dan memiliki aturan aneh. Hal itu membuat penduduknya kurang pergaulan.
Cerita tentang kehidupan di Korea Utara yang menyedihkan tidak ada habisnya. Sekadar menonton TV saja seperti berbuat kesalahan yang sangat fatal.
Baca Juga:
Menko Yusril Ungkap Presiden Filipina Bakal Ubah Hukuman Mary Jane
Ada kisah seseorang dihukum mati gara-gara nonton drama Korea Selatan. Bagi Korea Utara, menonton drama korea bisa jadi pengkhianatan. Jika ketahuan, hukumannnya pun mengerikan.
Jadi, jangan coba-coba nonton film drakor dari Korea Selatan saat berada di Korea Utara. Bisa-bisa kamu tak bisa pulang malah mendekam di penjara atau sampai dihukum mati.
Melansir BBC Indonesia, Korea Utara telah memperkenalkan undang-undang baru yang tujuannya membasmi segala jenis pengaruh asing.
Baca Juga:
Gagal Mitigasi Banjir, Kim Jong Un Tembak 30 Pejabat Korut
Tak tanggung-tanggung pelaku akan dihukum keras bagi siapa saja yang ketahuan nonton drakor, memakai celana jeans biru, atau bahkan menggunakan bahaga gaul.
Yoon Mi-so warga Korea Utara yang kabur menuturkan saat berusia 11 tahun itu pertama kalinya ia melihat seorang pria dieksekusi mati lantaran kedapatan nonton drama Korsel.
Tak tanggung-tanggung seluruh tetangganya diminta untuk menonton eksekusi itu.
"Jika Anda tidak melakukannya, itu akan dikategorikan sebagai pengkhianatan," tuturnya kepada BBC di rumahnya di Seoul, Korea Selatan.
Ia memiliki ingatan yang kuat tentang pria itu, matanya ditutup tetapi penutup matanya basah karena air mata.
"Mereka menaruhnya di tiang dan mengikatnya, lalu menembaknya."
Bayangkan saja berada di daerah tanpa boleh ada pengaruh dari luar, tanpa internet apalagi media sosial. Korea Utara semakin terisolasi dari dunia luar, ditambah lagi dengan adanya pandemi.
Pasokan kebutuhan dasar dan perdagangan dari negara tetangga China, sempat lama terhenti meski sekarang telah dibuka kembali.
Kim Jong Un saat itu menyuruh warganya untuk kurangi makan dan menyuruh warganya bertani. Sebelumnya, film-film asing diselundupkan dari China.
Selama beberapa tahun, drama Korsel telah diedarkan pada USB yang mudah disembunyikan dan juga dienkripsi dengan kata sandi.
"Jika Anda salah memasukkan kata sandi sebanyak tiga kali berturut-turut, USB akan menghapus isinya secara otomatis.
Anda bahkan dapat mengaturnya sehingga ini terjadi setelah satu kali salah memasukkan kata sandi, jika kontennya sangat sensitif," keterangan seorang pembelot dari Korut.
Mi-so ingat bagaimana tetangganya berusaha keras untuk menonton film.
Dia mengatakan mereka pernah meminjam aki mobil dan menghubungkannya ke generator untuk mendapatkan listrik yang cukup untuk menyalakan televisi.
Dia ingat menonton drama Korea Selatan berjudul "Stairway to Heaven". Kisah cinta epik tentang seorang gadis yang berjuang menghadapi ibu tirinya dan kemudian penyakit kanker, tampaknya telah populer di Korea Utara sekitar 20 tahun yang lalu.
Choi mengatakan itu juga saat daya tarik dengan media asing benar-benar lepas landas - dibantu oleh compact disc (CD) dan digital video disc (DVD) murah dari China.
Namun kemudian, rezim di Pyongyang mulai menyadari hal ini.
Choi mengenang ketika keamanan negara melakukan razia di sebuah universitas sekitar tahun 2002 dan menemukan lebih dari 20.000 kepingan CD.
"Ini baru satu universitas. Bisa dibayangkan berapa banyak yang ada di seluruh negeri? Pemerintah terkejut. Saat itulah mereka membuat hukuman lebih berat," katanya.
Kim Geum-hyok berkata ia baru berusia 16 tahun pada 2009 ketika dia ditangkap oleh petugas dari unit khusus yang dibuat untuk memburu dan menangkap siapapun yang kedapatan berbagi video ilegal.
Dia memberikan seorang temannya sebuah DVD musik pop Korea Selatan yang diselundupkan ayahnya dari China.
"Warga Korea Utara memiliki keluhan di hati mereka, tapi mereka tak tahu keluhan mereka ditujukan ke siapa," katanya. [tum]