"Vaksin yang dikirim ke Jatim masih minim, yakni 1.000 dosis dan baru terpakai sejumlah 200 suntikan. Dalam sekali membuka botol vaksin mampu untuk menyuntik 100 sapi dan harus habis disuntikkan. Saat ini prioritas untuk sapi perah," ucapnya.
Ia menegaskan, prioritas penyuntikan vaksinasi ini diutamakan bagi sapi perah mengingat ketersediaan yang sangat terbatas.
Baca Juga:
Gubernur Jatim Khofifah Ucap Terima Kasih pada PAN, Dukungan Tanpa Mahar
Untuk itu, diharapkan vaksin lokal dari Pusat Veteriner Farma bisa segera rampung pada akhir Juli atau awal Agustus.
Ia berpandangan, penanganan PMK ini mirip dengan penanganan Covid-19. Proses penyebaran melalui udara ini yang menjadikan penyebaran virus PMK lebih cepat.
Menurut dia, langkah terbaik dalam melakukan pencegahan penularan adalah melalui proteksi dan isolasi.
Baca Juga:
Gubernur Khofifah Ajak Pecinta Fotografi Melihat dan Promosikan Keindahan Jawa Timur
Proteksi tidak dilakukan pada daerah-daerah yang terdampak saja, tetapi juga pada daerah yang hewan ternaknya masih terjaga sehat."Jadi, yang sehat tolong dijaga untuk tidak keluar agar tetap sehat," ucapnya. [jat]