MAWAKA.ID | Keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM di tengah situasi ekonomi yang sulit seperti saat ini sangatlah tidak tepat.
Demikian ditegaskan Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, kepada wartawan, Kamis (8/9).
Baca Juga:
Bersama Timpora Kantor Imigrasi, Pemerintah Kota Bekasi Siap Awasi Pergerakan Warga Asing
“Masyarakat baru saja berusaha bangkit setelah pandemi. Seharusnya Pemerintah berempati dengan kebijakan yang mendorong upaya kebangkitan tersebut, bukan sebaliknya, malah menaikkan harga BBM yang justru akan menghantam ekonomi masyarakat," ujar Atang.
Atang yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Bogor ini menegaskan, kenaikan harga BBM akan memicu inflasi.
Hal tersebut dinilai tidak sejalan dengan semangat yang yang dikampanyekan Pemerintah dalam memperingati hari kemerdekaan RI yang ke-77, yaitu "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat".
Baca Juga:
Menko Marves Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet 21 Oktober
“Kenaikan harga BBM adalah kunci pemicu inflasi. Efeknya berantai. Ini akan sangat menyengsarakan, terutama masyarakat menengah ke bawah. Baru mau pulih saja sudah dihantam inflasi. Bagaimana masyarakat bisa bangkit kalau begitu,” tegas Atang.
Sementara itu, kebijakan kenaikan harga BBM ini direspons oleh penolakan yang sangat luas di Kota Bogor.
Selama sepekan ini, massa yang terdiri dari mahasiswa, kelas pekerja hingga ibu rumah tangga menggelar aksi demonstrasi menuntut pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM.